Anda belum login :: 01 May 2025 23:12 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Intratextual Fundamentalism Agama dan Kaitannya dengan Social Dominance Orintation (SDO) pada Masyarakat Beragama Islam di Indonesia
Bibliografi
Author:
Putri, Nesya Laviza
;
Adinugroho, Indro
(Advisor)
Topik:
Intratextual Fundamentalism
;
Social Dominance Orientation
;
Masyarakat Beragama Islam
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2018
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Nesya_Laviza_Putri's undergraduate theses.pdf
(2.47MB;
19 download
)
Abstract
Sebagai negara pluralisme yang mengakui 6 agama, setidaknya 87% penduduknya beragama Islam. Meskipun Islam menjadi mayoritas agama yang dianut, Pancasila tetap menjadi dasar negara dan bukan Syariat Islam. Tujuannya adalah tetap menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman. Indonesia dengan sistem pemerintahan demokrasi memperbolehkan masyarakatnya berpartisipasi politik dengan mendirikan organisasi masyarakat (ormas) dengan ideologinya masing-masing, termasuk berbasis agama. Ilustrasi partisipasi ormas berbasis Islam yang ingin mendominasi dapat dilihat di Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). FPI dan HTI ormas yang berpartisipasi politik dengan berkeinginan mengubah dasar negara menjadi Syariat Islam. Aksi-aksi yang dilakukan ormas-ormas dengan mendesak perubahan dasar negara dapat merusak tatanan NKRI karena berpotensi memunculkan konflik sosial. Partisipasi politik ormas yang ingin mendominasi ini dapat dijelaskan dengan social dominance theory (SDT). SDT adalah keinginan kelompok untuk menguasai kelompok lain yang dianggap lebih rendah. Ormas berbasis agama memunculkan adanya golongan mulai dari tradisional sampai moderat yang kompleks. Golongan-golongan ini disederhanakan dengan konsep intratextual fundamentalism (IF). IF adalah kepercayaan individu terhadap tulisan suci agama yang dianut tanpa mempertanyakan isinya dijadikan sebagai pedoman hidup. Dominasi kelompok berbasis agama dapat memunculkan intoleransi sehingga mendiskriminasi kelompok lainnya. Penelitian ini mengaitkan IF dengan SDO menggunakan teknik statistik korelasi, dengan asumsi semakin tinggi IF maka semakin tinggi SDO. Instrumen yang digunakan adalah social dominance orientation versi 7 (SDO) untuk mengukur keinginan mendominasi dan intratextual fundamentalism scale (IFS) untuk mengukur IF. Jumlah partisipan beragama Islam sebanyak 245 menunjukkan hasil korelasi tidak signifikan antara total IFS dengan SDO-Dominance dan hasil yang signifikan dengan SDO Egalitarianism.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)