Citra tubuh merupakan aspek penting pada kesehatan fisik dan mental individu. Pada remaja putri berusia remaja awal perubahan fisik, psikologis dan interaksi sosial yang drastis pada masa remaja juga turut berdampak pada citra tubuh yang negatif pada remaja putri. Citra tubuh yang rendah pada usia remaja akan berdampak pada aspek kehidupan individu di usia dewasa. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, olahraga dapat meningkatkan citra tubuh namun memiliki dampak yang berbeda-beda, yaitu berdasarkan jenis olahraga kelompok dan individual. Karena itu, peneliti ingin mengetahui perbedaan citra tubuh pada remaja putri berdasarkan jenis olahraga kelompok dan individual. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang melakukan uji signifikansi terhadap perbedaan skor dari citra tubuh antara dua kelompok jenis olahraga (olahraga individual dan kelompok). Populasi penelitian ini adalah remaja putri yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah. Sampel yang diperoleh adalah 86 remaja putri yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga (31 orang mengikuti ekstrakurikuler olahraga individual dan 55 orang
mengikuti olahraga ekstrakurikuler kelompok). Jenis olahraga ditentukan berdasarkan jumlah individu yang tercakup dalam permainannya. Apabila dalam permainan olahraganya terdiri dari satu lawan satu maka olahraga tersebut digolongkan jenis olahraga individual sebaliknya, apabila dalam permainan olahraganya terdiri lebih dari satu orang dalam pertandingannya
maka olahraga tersebut digolongkan jenis olahraga kelompok.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu alat ukur Multidimensional Bodyself Relations Questionnaire (MBSRQ) untuk mengukur citra tubuh. Alat ukur MBSRQ merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Thomas F. Cash yang telah diadaptasi dan diterjemahkan oleh Ghassani (2016). Hasil uji hipotesis adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor citra tubuh pada remaja putri dari kedua kelompok jenis olahraga. Beberapa hal dapat berperan dalam menentukan hasil penelitian ini. Hal-hal tersebut adalah jumlah responden berdasarkan jenis
olahraga kelompok yang berbeda, dukungan dari pelatih yang berbeda pada setiap jenis olahraga. Berdasarkan pembahasan lebih lanjut, penelitian perlu dirancang dengan cakupan
latar belakang responden yang lebih luas perlu diikutsertakan. Selain itu, penelitian selanjutnya perlu melibatkan remaja putri yang tidak mengikuti olahraga sehingga dampak olahraga remaja
putri semakin terlihat. |