Latar belakang: Angka harapan hidup lansia di Indonesia semakin meningkat, sebabkan bertambahnya lansia. Seiring bertambah usia, lansia sering mempunyai banyak masalah dengan kesehatan, sebabkan meningkatnya prevalensi penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, gangguan kognitif, dan mental yang dapat mempengaruhi kualitas hidup para lansia.
Tujuan: Mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada lansia (sosiodemografi, penyakit kronis, gangguan kognitif, dan gangguan mental) di Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Maluku.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional-analitik dengan pengambilan sampel, cross sectional terhadap 108 lansia di Kecamatan Dullah Selatan. Variabel bebas adalah faktor sosiodemografi, penyakit kronis, gangguan kognitif menggunakan instrumen MMSE dan mental menggunakan insrumen GDS. Variabel terikat adalah kualitas hidup pada lansia menggunakan instrumen WHOQOL-BREF.
Hasil: Sebagian besar lansia wanita (67,6%), usia 60-69 tahun (55,6%), pendidikan kurang dari 9 tahun (62%), ekonomi sedang-baik (61.1%), tidak bekerja (74,1%), tidak berpasangan (51,9%). Diabetes (20,4%), hipertensi (79,6%), demensia (39,8%), depresi (32,4%). Domain hubungan sosial memiliki rerata tertinggi yaitu 71,82. Ditemukan ada hubungan bermakna antara variabel terikat dan variabel bebas.
Kesimpulan:. Kualitas hidup keseluruhan lansia berhubungan dengan pekerjaan dan gangguan mental. Kepuasaan pada kesehatan berhubungan dengan pendidikan terakhir, gangguan mental, dan pekerjaan. Domain fisik berhubungan dengan hipertensi, diabetes, gangguan kognitif, dan gangguan mental. Domain psikologis berhubungan dengan gangguan kognitif, dan gangguan mental. Domain hubungan sosial berhubungan dengan perkawinan, dan gangguan kognitif. Serta domain lingkungan berhubungan dengan status ekonomi, pendidikan terakhir, dan gangguan mental. |