Anda belum login :: 06 Jun 2025 10:22 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan Faktor Sosiodemografi, Depresi dan Interaksi Sosial dengan Gangguan Kognitif pada Lansia
Bibliografi
Author:
Handajani, Yvonne Suzy
(Advisor);
Turana, Yuda
(Examiner);
Santoso, Dionisius Marcel
Topik:
Jenis kelamin
;
Usia
;
Tingkat Pendidikan
;
Depresi
;
Interaksi Sosial
;
Gangguan Kognitif
;
Lansia.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2018
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Dionisius Marcel Santoso_RegKTI_2018.pdf
(243.2KB;
130 download
)
Abstract
Pendahuluan: Bertambahnya populasi lansia dan angka harapan hidup di Indonesia tidak lepas dari masalah yang menyertai proses penuaan, salah satunya adalah gangguan kognitif. Faktor sosiodemografi, depresi dan interaksi sosial banyak diteliti hubungannya dengan kejadian gangguan kognitif, namun hingga saat ini peneliti menemukan belum banyak penelitian mengenai hubungan faktor-faktor tersebut pada lansia di Indonesia. Selain itu, peneliti juga menemukan masih kurangnya penelitian tentang faktor yang paling berpengaruh pada gangguan kognitif lansia.
Tujuan: Mengetahui hubungan faktor sosiodemografi, depresi dan interaksi sosial dengan gangguan kognitif pada lansia.
Metode: Penelitian deskriptif analitik pada 126 subjek lansia usia 60 tahun ke atas. Pengambilan data menggunakan kuisoner dan wawancara langsung kepada responden. Kuisioner MMSE sebagai instrumen screening gangguan kognitif. Faktor sosiodemografi didata menggunakan kuisioner. Kuisioner Geriatric Depression Scale sebagai instrumen screening depresi. Kuisioner Aktivitas Sosial digunakan untuk mengetahui kualitas interaksi sosial responden. Analisis menggunakan chi-square dan regresi multivariat.
Hasil: Hubungan bermakna antara jenis kelamin, tingkat pendidikan dan depresi terhadap gangguan kognitif pada lansia(p<0,05). Terdapat hasil yang kontradiktif dimana responden pria lebih banyak mengalami gangguan kognitif. Sebaliknya pada usia dan interaksi sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap gangguan kognitif pada lansia (p>0,05). Analisis multivariat menunjukkan tingkat pendidikan memiliki kemaknaan tertinggi terhadap gangguan kognitif pada lansia (P=0,000; OR=9,273; 95% CI 3,470-24,780).
Kesimpulan: Jenis kelamin, tingkat pendidikan dan depresi memiliki hubungan bermakna terhadap gangguan kognitif pada lansia.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)