Anda belum login :: 17 Apr 2025 04:51 WIB
Detail
BukuPerilaku Berobat Lanjut Usia di Rusunawa Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
Bibliografi
Author: Surjadi, Charles (Advisor); Astiarani, Yunisa (Examiner); Maybelline
Topik: lanjut usia; perilaku berobat; rumah susun; rusunawa
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext: Maybelline_RegKTI_2018.pdf (1.03MB; 20 download)
Abstract
Latar belakang. Proporsi lanjut usia semakin meningkat disertai peningkatan masalah kesehatan. Pemerintah membangun rumah susun sebagai solusi dari tingginya urbanisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berobat lanjut usia di rumah susun.

Metode. Penelitian berbasis populasi dilakukan terhadap 140 dari 162 lanjut usia di Rusunawa Kecamatan Penjaringan dengan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis bivariat chi-square.

Hasil. Sebanyak 140 lanjut usia didominasi kelompok berusia 60-69 tahun (65%), berjenis kelamin perempuan (57,1%), berstatus ekonomi menengah-tinggi (82,9%), tamat SMP (28,5%), bekerja (25%), tinggal bersama keluarga (66,4%), tinggal di lantai 3/4/5 (38,6%), memiliki BPJS (82,1%), dan mengetahui fasilitas kesehatan terdekat (77,9%). Ketika sakit, lanjut usia berobat ke praktik dokter/poliklinik (28,6%), rumah sakit (22,9%), puskesmas (22,1%), berobat sendiri (20,7%), dan tidak berobat (5,7%). Terdapat 30,6% lanjut usia dengan berstatus ekonomi tinggi, 38,9% tinggal di lantai tinggi, 41,9% tidak mengetahui fasilitas kesehatan terdekat, 35,5% memiliki keluhan kurang dari 2 minggu, dan 34,4% dengan keluhan ringan melakukan pengobatan sendiri. Hal tersebut signifikan secara statistik.

Kesimpulan. Lanjut usia di rumah susun berobat di praktik dokter/poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas. Walaupun 82,1% lanjut usia memiliki BPJS namun hanya 32,5% berobat di puskesmas (menunjukkan rendahnya utilisasi puskesmas oleh lanjut usia). Lanjut usia yang tinggal di lantai lebih tinggi, berstatus ekonomi tinggi, tidak mengetahui fasilitas kesehatan terdekat, memiliki keluhan ringan atau sakit kurang dari 2 minggu cenderung berobat sendiri. Kampanye mengenai keberadaan puskesmas dan program kunjungan puskesmas mingguan/bulanan sangat diperlukan. Edukasi persepsi kesehatan dan lama sakit juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran berobat lanjut usia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)