Sabun merupakan salah satu bahan untuk menjaga kebersihan tubuh dari kotoran dan debu. Sabun antiseptik juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kulit kering. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara pengaruh pengunaan pembersih tubuh antiseptik dan pembersih tubuh non-antiseptik terhadap hidrasi kulit pada mahasiswa. Desain penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan metode double-blind dalam pengambilan data. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya angkatan 2015, 2016, dan 2017 (n=96) dengan pengaplikasian pembersih tubuh antiseptik dan non-antiseptik pada kedua lengan responden. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara penggunaan pembersih tubuh yang mengandung antiseptik dan non-antiseptik terhadap hidrasi kulit (p=0,934) dengan rata-rata 37,2 untuk volar lengan yang diaplikasikan pembersih tubuh antiseptik dan 37,1 untuk volar lengan yang diaplikasikan pembersih tubuh non-antiseptik. Meskipun demikian, terdapat penurunan tingkat hidrasi kulit pada kedua lengan setelah 30 menit pengunaan pembersih tubuh antiseptik dan non-antiseptik. |