Latar Belakang: Menurut Kemenkes RI (2014), penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan/atau komplikasi yang terjadi pada masa neonatal, salah satunya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan laporan Riskesdas (2013), angka BBLR di Indonesia mencapai 10,2%. Kehamilan dan kelahiran sehat untuk ibu dan bayinya dapat dipengaruhi oleh indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil dan pertambahan berat badan yang adekuat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara IMT pra hamil dan kenaikan berat badan ibu saat hamil dengan kejadian bayi dengan BBLR. Metode: Penelitian dengan rancangan potong lintang yang dilakukan pada bulan Maret sampai September 2018 dengan menggunakan data rekam medik pasien RS Atma Jaya tahun 2016-2017. Hasil: Dari 74 data, ditemukan 54 orang (72,97%) dengan IMT pra hamil normal dan terdapat 40 orang (54,05%) memiliki kenaikan berat badan sesuai rekomendasi IOM/NRC. Bayi dengan BBLR didapatkan 15 orang (20,27%) dari 74 kelahiran. Secara statistik, terdapat hubungan antara kenaikan berat badan ibu saat hamil dengan kejadian BBLR (p=0,000) dan tidak terdapat hubungan antara IMT pra hamil dengan kejadian BBLR (p=0,145). Kesimpulan: IMT pra hamil tidak berhubungan dengan kejadian BBLR, namun kenaikan berat badan saat hamil berhubungan dengan kejadian BBLR di RS Atma Jaya tahun 2016-2017. |