Latar Belakang. Salmonella spp. merupakan bagian dari Enterobacteriacea. Salah satu subspesies yang mengakibatkan infeksi pada manusia adalah Salmonella Typhi (S. Typhi). Infeksi S. Typhi dapat menyebabkan demam tifoid. Secara global, terdapat sekurang-kurangnya 16-20 juta kasus setiap tahunnya, dan menyebabkan kira-kira 600,000 kematian. Dengan jumlah kasus yang banyak, diperlukan identifikasi bakteri secara cepat dan tepat. Sudah banyak metode automasi yang dipakai untuk identifikasi seperti VITEK®2 (BioMerieuxTM). Di Indonesia, baru-baru ini diperkenalkan sistem identifikasi semi-automasi TDR-300B (Mindray Medical International Limited). S VITEK®2 VITEK®2. Tujuan. Mengetahui kesesuaian hasil identifikasi bakteri S. Typhi menggunakan TDR-300B dan VITEK®2. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang dipakai adalah isolat klinis bakteri Salmonella Typhi yang diambil dari koleksi laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya (FKIKUAJ). Variabel independen adalah hasil identifikasi bakteri sedangkan variabel dependen adalah kesesuaian hasil identifikasi. Spesimen ditanam pada medium agar darah dan MacConkey. Koloni bakteri yang tumbuh murni kemudian akan diuji dengan TDR-300B dan VITEK®2. Hasil uji identifikasi dari kedua metode tersebut kemudian akan dibandingkan dengan menggunakan uji statistik Cohen’s Kappa. Hasil. Sebanyak 91,3% (21/23 isolat) diidentifikasi TDR-300B sebagai S. Typhi. Sedangkan untuk VITEK®2, sebanyak 30,4% (7/23 isolat) diidentifikasi sebagai S. Typhi dan 34,8% (8/23 isolat) diidentifikasi sebagai Salmonella spp. Kedua metode identifikasi memberikan hasil yang sesuai untuk 73,9% (17/23 isolat). Hasil analisis menggunakan uji statistik Cohen’s Kappa mendapatkan nilai sebesar 0,303. Kesimpulan. Positivitas hasil identifikasi bakteri S. Typhi TDR-300B lebih tinggi dibandingkan VITEK®2. Namun, kesesuaian kedua metode tersebut minimal. Untuk mendapatkan hasil identifikasi S. Typhi yang lebih akurat diperlukan pemeriksaan uji biokimiawi tambahan seperti tes indol, dan juga tes serologi. |