Di Indonesia penyakit NAFLD merupakan penyakit hati kronik urutan ketiga terbanyak setelah perlemakkan hati alkoholik dan hepatitis virus. Prevalensi NAFLD pada orang DM tipe 2 mencapai 70%, terdapat kesamaan patofisiologi dan hubungan timbal balik antara NAFLD dan DM tipe 2. USG masih menjadi pilihan diagnostik terbaik untuk NAFLD karena memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi dan membagi derjat NAFLD menjadi ringan, sedang, dan berat. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa terdapat hubungan antara lamanya menderita DM tipe 2 dengan derajat NAFLD. |