Latar Belakang : Pada orang dewasa, gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan gejala yang sering dikeluhkan dalam kehidupan sehari-hari dan prevalensinya mengalami peningkatan.Gejala GERD sering kali ditemukan bersamaan dengan terjadinya dispepsia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gejala GERD adalah depresi.Karena keterbatasan data yang ada di Indonesia, maka penelitian ini dilaksanakan untuk mencari hubungan antara depresi dengan skor Gastroesophageal Reflux Disease Questionnaire (GERD-Q).
Metode : Penelitian ini dilakukan terhadap pasien dispepsia pada Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ) pada Juni hingga September 2018. Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang dan menggunakan kuisioner GERD-Q dan Depression, Anxiety, Stress Scale 42 (DASS 42) yang telah diterjemahkan dan divalidasi oleh peneliti lain untuk mengukur skor GERD dan skor depresi.
Hasil : Total responden penelitian ini adalah 53, dengan persentase laki-laki dan perempuan yaitu 30,2% dan 69,8%. Rerata usia pasien adalah 57,2 dengan responden yang overweight/obesitas sebanyak 64,2% dan yang merokok sebanyak 9,4%. Sebanyak 73,6% responden memiliki skor GERD-Q =8, 35,8% responden dengan deprsi ringan, 15,1% dengan depresi sedang, dan 3,8% dengan depresi parah. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara depresi dengan skor GERD-Q pada pasien dispepsia Rumah Sakit Atma Jaya (p = 0,000, r = 0,496).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara depresi dengan skor GERD-Q pada pasien dispepsia Rumah Sakit Atma Jaya. |