Latar Belakang. Magnesium yang digunakan sebagai material implan dapat berdegradasi dalam tubuh, namun magnesium memiliki beberapa kelemahan, diantaranya tingkat kekerasan yang rendah dan laju korosi yang tergolong cepat sehingga perlu penambahan campuran material lain agar sifat korosinya berkurang. Selain itu magnesium memiliki toksisitas yang tinggi sehingga diperlukan penambahan material untuk mengurangi tingkat toksisitas. Campuran magnesium yang digunakan adalah Hidroksiapatit (HAp) karena dapat meningkatkan resistensi korosi dan mengurangi tingkat toksisitas, serta HAp merupakan bahan pengganti tulang yang sifatnya mirip dengan mineral tulang manusia dan dapat mempercepat pertumbuhan tulang manusia.
Tujuan. Mengetahui pengaruh penambahan HAp terhadap nilai densitas, tingkat kekerasan dan laju korosi serta toksisitas Mg-HAp sebagai material implan tulang, dan menentukan komposisi terbaik.
Metode. Penelitian eksperimental dilakukan dengan mengekstrak HAp pada suhu 900oC dari tulang sapi, mengkarakterisasi MgHAp dengan variasi komposisi (5%, 8%, 12%), melakukan uji densitas, uji hardness, uji korosi dan juga melakukan uji toksisitas.
Hasil. Penambahan HAp 5%, 8% dan 12% dapat meningkatkan densitas relatif berturut-turut sebesar 95.5% , 104.6% dan 105.6%. Penambahan HAp 5%, 8% dan 12% dapat meningkatkan kekerasan berturut-turut sebesar 33.4 HV, 35.48 HV, dan 38.14 HV. Serta penambahan HAp 5%, 8% dan 12% dapat meningkatkan tingkat korosi berturut-turut sebesar 0.261 MPY, 0.125 MPY dan 0.049 MPY. Pada penambahan HAp 5% memiliki tingkat toksisitas yang lebih baik sebagai material implan tulang.
Kesimpulan. Semakin besar persentase Mg-HAp maka densitas relatif dan tingkat kekerasan semakin tinggi sedangkan semakin besar persentase Mg-HAp menyebabkan korosi yang dihasilkan semakin rendah. |