Latar belakang. Kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Indonesia masih tinggi dan berkaitan dengan terjadinya kematian neonatal dan morbiditas neonatal. BBLR disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor maternal maupun neonatal. Penelitian ini fokus pada tingkat keparahan preeklampsia pada ibu hamil dan kaitannya dengan kejadian BBLR.
Tujuan. Mengetahui hubungan tingkat keparahan preeklampsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional, dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini adalah ibu preeklampsia yang melahirkan di Rumah Sakit Atma Jaya dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Chi-Square dan Fisher’s Exact dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil. Tingkat keparahan preeclampsia tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian BBLR (p>0,05). Faktor karakteristik ibu yaitu kadar hemoglobin, usia, status pendidikan, dan status pekerjaan ibu juga tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian BBLR (p>0,05). Sedangkan peningkatan faktor risiko ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian BBLR (p<0,05).
Kesimpulan. Secara statistic tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan preeclampsia dengan kejadian BBLR. |