Kesejahteraan psikologis adalah keadaan positif yang dialami oleh individu dengan karakteristik sebagai berikut: memiliki penerimaan terhadap diri sendiri, memiliki hubungan positif dengan orang lain, memiliki otonomi untuk membuat keputusan dan mengatur kehidupannya sendiri, memiliki penguasaan lingkungan, memiliki tujuan hidup, serta memiliki perkembangan pribadi. Faktor penyebab komitmen organisasi adalah hal-hal yang menentukan tingkat komitmen organisasi individu, mencakup aspek komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 55 karyawan PT Disdus Indonesia (Fave Indonesia) untuk melihat hubungan antara kesejahteraan psikologis dan factor penyebab komitmen organisasi pada karyawan PT Disdus Indonesia (Fave Indonesia). Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional, dengan menggunakan instrumen skala penilaian kesejahteraan psikologis dan skala penilaian faktor penyebab komitmen organisasi sebagai metode pengumpulan data. Berdasarkan 80 pernyataan dari instrumen kesejahteraan psikologis yang telah diujicoba dan dianalisis, terdapat 61 dari 80 pernyataan yang dinyatakan valid, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,956. Berdasarkan 40 pernyataan dari instrumen faktor penyebab komitmen organisasi yang telah diujicoba dan dianalisis, terdapat 30 dari 40 pernyataan yang dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitas 0,925. Hasil analisis korelasi antara kesejahteraan psikologis dan faktor penyebab komitmen afektif adalah sebesar 0,404 dengan tingkat probabilitas kesalahan sebesar 0,002. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kesejatheraan psikologis dan faktor penyebab komitmen afektif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kesejahteraan psikologis, maka semakin tinggi pula faktor penyebab komitmen afektif. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kesejahteraan psikologis, maka faktor penyebab komitmen afektif pun akan semakin rendah. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui pula bahwa tidak terdapat hubungan antara kesejahteraan psikologis dan faktor penyebab komitmen berkelanjutan, maupun antara kesejahteraan psikologis dan faktor penyebab komitmen normatif. Saran bagi pimpinan personalia PT Disdus Indonesia (Fave Indonesia), diharapkan dapat mengadakan pelatihan-pelatihan internal kepada karyawan, memandirikan karyawan dalam melakukan tugas atau pekerjaan, serta memberikan kesempatan yang lebih kepada karyawan untuk mengemukakan pendapat dan kreatifitas mereka. Kepada para karyawan PT Disdus Indonesia (Fave Indonesia), usaha yang dapat dilakukan adalah dengan lebih aktif mengikuti pelatihan atau seminar untuk pengembangan diri, lebih berani untuk mengambil tanggung jawab, serta lebih berinisiatif dalam mengambil suatu tugas atau tanggung jawab. Selain itu, saran untuk para mahasiswa Bimbingan dan Konseling agar kiranya penelitian ini dapat berguna sebagai sumber informasi dan menambah pengetahuan para mahasiswa, serta dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. |