Anda belum login :: 24 Apr 2025 18:57 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pelaksanaan Proses Konseling Kelompok Pendekatan Realitas Untuk Menangani Kasus Kepercayaan Diri Yang Rendah Empat Siswa Yayasan Komunitas Sahabat Anak
Bibliografi
Author:
SUNARKO, PRASILVA ANDRO
;
Sudarnoto, Laura Francisca Neneng
(Advisor)
Topik:
Kepercayaan Diri
;
Pendekatan Realitas
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2018
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Prasilva Andro Sunarko’s Undergraduate Theses 2018.pdf
(1.76MB;
19 download
)
Abstract
Kepercayaan diri yang rendah adalah karakteristik perilaku siswa yang belum memenuhi ciri-ciri sebagai individu yang percaya diri. Ciri-ciri tersebut meliputi tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran, tidak membutuhkan dukungan dari orang lain secara berlebihan, bersikap optimis dan gembira. Konseling kelompok pendekatan realita adalah pelaksanaan konseling kelompok dengan tujuan pengubahan tingkah laku yang lebih bertanggung jawab dengan merencanakan dan melakukan tindakan-tindakan tersebut melalui teknik WDEP. Penelitian yang dilakukan merupakan pendekatan tindakan bimbingan konseling dengan teknik WDEP. Tindakan konseling kelompok menggunakan pendekatan realitas. Pelaksanaan konseling kelompok dilakukan dalam satu siklus pada empat siswa Yayasan Komunitas Sahabat Anak. Konseling kelompok dilakukan dalam tujuh sesi konseling kelompok. Satu sesi konseling kelompok adalah 60 menit. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari empat komponen utama yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, refleksi tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan observasi (catatan anekdot), skala penilaian dan wawancara (pedoman wawancara). Teknik analisis data dengan cara menguji kebenaran data, mereduksi data dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian pada indikator partisipasi siswa selama mengikuti konseling kelompok, Ag menunjukkan keterbukaan kepada peneliti. Ag beberapa kali memotong pembicaraan peneliti dan siswa lainnya. Kr pada awalnya terlihat belum banyak berbicara kepada peneliti. Kr tidak menatap peneliti saat berbicara dan lebih
banyak menatap kebawah selama berbicara kepada peneliti. Md belum terbuka kepada peneliti dan masih tertutup tetapi pada sesi berikutnya Md mulai menunjukkan keterbukaannya kepada peneliti dengan banyak bercerita mengenai masalahnya dalam hal kepercayaan diri. Sh pada awalnya belum menunjukkan keterbukaan dan kurang tertarik mengikuti konseling karena Sh beberapa kali ingin konseling segera berakhir. Sh kurang fokus pada peneliti karena beberapa kali mengikuti konseling sambil membaca buku.
Hasil penelitian pada indikator perubahan perilaku selama proses konseling kelompok menunjukkan bahwa Ag sudah mencoba presentasi di depan kelas tetapi masih ada rasa takut dan gugup. Kr masih belum berani berbicara kepada orang yang lebih dewasa. Sebelum mengikuti konseling kelompok, Md takut ditertawakan saat membaca di depan kelas. Setelah mengikuti konseling kelompok Md mulai mencoba membaca di depan kelas tetapi masih ada rasa takut. Sebelum mengikuti konseling kelompok Sh memiliki kebiasaan menyontek saat mengerjakan tugas. Setelah mengikuti konseling kelompok Sh sudah mulai mengurangi kebiasaan menyontek saat mengerjakan tugas. Saran kepada siswa di Yayasan Komunitas Sahabat Anak. Para siswa di mendapatkan masukan dalam menangani kepercayaan diri yang rendah dengan teknik WDEP antara lain saling mengingatkan, memberikan semangat dan saling membantu untuk melatik teknik WDEP. Saran kepada kordinator pendidikan Sahabat Anak. Peneliti berharap kordinator sahabat anak mendapatkan masukan dalalam merancang dinamika kelompok kepercayaan diri. Saran kepada pembimbing Yayasan Komunitas Sahabat Anak. Pembimbing Yayasan Komunitas Sahabat Anak mendapatkan masukan dalam melaksanakan kegiatan konseling kelompok pada siswa. Saran kepada Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Unika Atma Jaya. Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Unika Atma Jaya mampu mendorong mahasiswa untuk melakukan PTBK dalam menyusun skripsi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)