Anda belum login :: 26 Jul 2025 04:53 WIB
Detail
ArtikelIroni Sejarah Romo Simon  
Oleh: Wetty, Benny
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Hidup: Mingguan Umat Beriman vol. 65 no. 38 (Sep. 2011), page 36-37.
Topik: Ironi Sejarah; Romo Simon
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: HH11.166
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: H3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: H06.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDengan agak malu-malu dan kesulitan mencari kata yang pas, saya mengawali wawancara dengan pertanyaan titipan teman-teman,"Kok, tampilan romo selalu ngga panjang rambutnya?" Romo Simon Petrus Lili Tjahjadi Pr (48) justru balas bertanya," ini bener-bener mau dicatat?" Romo Simon bercerita ," Saya mulai begini sejak di Eropa. Waktu saya di Frankfurt, ongkos untuk sekali cukur 15 euro. Jadi, alasan pertama adalah penghematan. Selain itu, saya terkena alergi serbuk sari. Pada musim semi sampai musim panas, pohon-pohon di Jerman menyebarkan srbuk sarinya, membuat wajah dan mata gatal. Rambut persis menangkap serbuk sari."
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)