Anda belum login :: 04 Jun 2025 17:45 WIB
Detail
BukuGambaran Intensi Dan Dinamika Berwirausaha Perempuan Wirausahawan Etnis Jawa Dan Tionghoa
Bibliografi
Author: Senturi, Shinta ; Nurrachman, Nani (Advisor)
Topik: entrepreneurship; entrepreneurial intention; Theory of planned behavior; etnis Tionghoa; perempuan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Shinta Senturi's undergraduate theses.pdf (1.79MB; 26 download)
Abstract
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah meskipun tidak memiliki jumlah wirausahawan yang memadai untuk mengelolanya, yakni kurang dari 2 persen. Dari 2 persen tersebut, jumlah perempuan yang berwirausaha-pun hanya 37 persen. Budaya patriarki menjadi salah satu alasan yang menyebabkan rendahnya jumlah wirausahawan perempuan. Sebab, perempuan lebih ditempatkan pada posisi domestik dibanding berperan dalam masyarakat. Meskipun demikian, ternyata terdapat segelintir perempuan dari kelas menengah yang mampu mengembangkan usahanya. Menurut beberapa penelitian, intensi berwirausaha (entrepreneurial intention) terbukti mempengaruhi perkembangan sebuah usaha. Intensi sendiri dipengaruhi oleh sikap (attitude), norma kelompok (subjective norms), dan perceived behavioral control atas kewirausahaan itu sendiri. Budaya sendiri secara tidak langsung sangat mempengaruhi intensi berwirausaha para perempuan, karena akan menentukan sikap positif atau negatif terhadap perilaku kewirausahaan, termasuk penerimaan masyarakat, dan kemampuan berwirausaha sesuai dengan peran gender yang ditentukan oleh etnis masing-masing. Etnis Jawa dan Tionghoa merupakan etnis yang menganut budaya patriarki dan mempunyai sejarah kewirausahaan yang sudah mengakar sejak jaman kerajaan. Seperti apakah intensi berwirausaha perempuan wirausahawan etnis Jawa dan Tionghoa yang mampu mengembangkan usahanya dari yang hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja (necessity driven entrepreneurship), menjadi usaha yang berorientasi pada perkembangan (growth oriented entrepreneurship)? Melalui penelitian ini ditemukan bahwa etnis Jawa dan Tionghoa mempunyai kesamaan nilai yang membentuk karakteristik dan kemampuan kewirausahaan melalui pola asuh orangtua. Meskipun demikian, diperlukan dukungan suami dan anak supaya kelangsungan usaha dapat berkembang. Akan tetapi, ternyata tidak semua subyek mampu melakukan komunikasi efektif dengan orang-orang terdekatnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)