Identitas sosial adalah bagian konsep diri seseorang berdasarkan pengetahuan akan keanggotaan dirinya dalam kelompok, mencakup nilai-nilai dan emosi yang melekat pada individu sebagai anggota. Individu sebagai bagian dari sebuah kelompok cenderung ingin berperilaku untuk mencerminkan keanggotaannya dalam kelompok. Peneliti menduga, intensi dan perilaku membeli merchandise K- pop berhubungan dengan identitas sosial anggota komunitas penggemar K-pop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara identitas sosial dengan intensi dan perilaku membeli merchandise K-pop pada anggota komunitas penggemar K-pop. Karakteristik sampel penelitian ini adalah anggota komunitas penggemar K-pop usia 12-17 tahun, dan berdomisili di Jakarta. Jumlah sampel penelitian yaitu 219 orang, yang diambil menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner alat ukur identitas sosial yang mengukur tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan evaluatif; alat ukur intensi membeli, dan alat ukur perilaku membeli barang. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho menunjukkan identitas sosial aspek kognitif, afektif, dan evaluatif berkorelasi positif secara signifikan dengan intensi dan perilaku membeli. Hasil uji korelasi paling kuat ditemukan antara identitas sosial aspek kognitif dengan intensi membeli r= .413, p=.000 (p<0.01), r2=0.17. Maka, penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi identitas sosial seseorang, semakin tinggi pula intensi dan perilaku membeli barang dan sebaliknya. |