Anda belum login :: 18 Apr 2025 03:56 WIB
Detail
ArtikelJangan Menjarah BPR  
Oleh: Danoesaputro, Marjanto
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Info Bank: Analisis Strategi Perbankan & Keuangan vol. XX no. 220 (1997), page 102-104.
Topik: Bank Perkreditan Rakyat (BPR); Krisis Moneter; Kondisi Ekonomi; Industri Perbankan
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: II41.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPengembangan BPR masih menunggu rencana besar dalam konstelasi moneter keseluruhan. Ekonomi di pedesaan dapat tumbuh bila mendapat pembinaan Pemerintah. Mengapa BPR membutuhkan putra daerah setempat? Bank perkreditan rakyat (BPR) sudah lama berdiri. Sebelumnya sudah ada bank kredit pedesaan, bank pasar, dan bank pegawai. Mereka ada sebelum perang. Setelah Pakto 88, mereka diberi konotasi baru sebagai bank perkreditan rakyat (BPR). BPR berbeda dengan bank umum dan bank bermodal kecil. Dalam pendanaannya, BPR tidak boleh menerima giro. Jadi, bank kredit pedesaan, bank pasar tadi, yang sudah memenuhi ketentuan permodalan dan lainnya, serta merta dinamakan BPR.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)