Anda belum login :: 25 Apr 2025 10:32 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbaikan Tata Letak Pabrik di CV. Merapi Berdasarkan Metode Computerized Relationship Layout Planning (Corelab)
Oleh:
SUTANTRA, YULIUS
;
Natalia, Christine
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi:
Metris: Jurnal Mesin, Elektro, Industri dan Sains vol. 11 no. 01 (Mar. 2010)
,
page 31-36.
Topik:
Tata letak
;
ARC
;
Optimal
;
CV Merapi
;
CORELAB
Fulltext:
4. Christine & Yulius (Unika Atma Jaya) pg 31-36_ros.pdf
(303.23KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM42.4
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
CV Merapi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengecoran besi di daerah Kendal, Semarang. Dalam perusahaan itu, CV Merapi memproduksi berbagai besi baja jenis abu-abu dimana hasil produksinya berbagai macam sesuai dengan permintaan pelanggan. Perbedaannya hanyalah di proses machining dimana dalam proses tersebut terdiri dari proses bubut, drill, tap, cutting, dan gerinda. Semua proses tersebut dimasukkan dalam satu proses yaitu machining. Berdasarkan frekuensi pemakaian mesin, penyusunan tata letak mesin dalam proses machining kurang optimal. Selain itu, perusahaan pengecoran besi pasti berhubungan dengan besi cair sebagai bahan dasar pembuatannya. Besi cair ini bisa mencapai suhu lebih dari 1000 derajat celcius sehingga udara yang dikeluarkannya sangat tinggi. Hal ini membahayakan karena panas dari pegangan wadah tersebut dan beratnya wadah tersebut menyebabkan jarak yang ditempuh tidak boleh terlalu jauh. Dan juga lokasi sand casting ini tidak boleh berdekatan dengan barang yang mudah terbakar. Bila kita lihat frekuensipenggunaan mesin dan juga hubungan ARC antara fasilitas-fasilitas yang ada, dapat dicari tata letak yang optimal sehingga waktu yang digunakan akan lebih sedikit penggunaannya. UNtuk mengetahui hubungan kedekatan antar fasilitas, metode CORELAP diterapkan dalam penentuan area pabrik nantinya. Berdasarkan hasil metode tersebut, penempatan memiliki jarak transportasi yang lebih singkat dibandingkan dengan tata letak yang lama. Hal ini mengakibatkan penurunan jarak transportasi 29,05 persen dan waktu transportasi 10,94 persen.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)