Anda belum login :: 12 Jun 2025 17:45 WIB
Detail
BukuGambaran Proses Pemaafan Remaja Perempuan terhadap Ayah yang Berpoligami
Bibliografi
Author: RAHMANIA, MAULIDYA ; Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor)
Topik: Forgiveness; Remaja Perempuan; Poligami; Ayah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Maulidya Rahmania’s Undergraduate Theses.pdf (1.55MB; 96 download)
Abstract
Remaja yang memiliki ayah yang berpoligami akan merasakan perasaan kecewa, marah dan sakit hati akibat perilaku ayahnya tersebut. Remaja yang tadinya memiliki keluarga yang lengkap haruslah rela perhatian ayahnya terbagi. Serta apabila seorang remaja tersebut adalah perempuan. Hubungan ayah dengan remaja terlebih pada remaja perempuan dengan kondisi pernikahan yang tidak bahagia cenderung rentan dan mudah rusak. Remaja perempuan cenderung lebih sensitif dalam menghadapi konflik semacam itu. Hubungan tersebut disebabkan oleh perasaan-perasaan negatif yang muncul dalam diri remaja perempuan seperti rasa marah, kecewa, cemburu, dan sakit hati terhadap ayahnya saat mengetahui ayahnya berperilaku demikian Perasaan-perasaan negative tersebut akan menggangu pertumbuhan mental remaja tersebut apabila tidak diatasi dengan baik. Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari perasaan-perasaan negatif tersebut adalah dengan melakukan pemaafan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran roses pemaafan remaja perempuan dengan ayah yang berpoligami. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Enright (2001) mengenai pemaafan. Pada teori ini terdapat empat fase untuk melakukan pemaafan, yaitu fase uncovering, fase decision, fase work, dan fase deepening. Beserta faktor pemaafan, seperti adanya empati dan rasa belas kasihan, kepuasan hubungan, perenungan dan penekan, dan faktor lain seperti adanya permintaan maaf, religiusitas, dan trait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain naratif. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara yang bersifat open-ended. Teknik pemilihan partisipan yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik snowball sampling karena topik yang diangkat cenderung sensitif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan wawancara dan kuisioner TRIM – 18. Analisis data pada penelirian ini dengan menggunakan teknik tematik. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang remaja perempuan yang memiliki ayah yang berpoligami. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dua dari tiga partisipan sudah memaafkan ayahnya. Partisipan pertama dan ketiga memaafkan ayahnya dengan melewati empati fase yang sesuai dengan teori yang digunakan. Proses pemaafan partisipan pertama membutuhkan waktu 5 tahun hingga akhirnya memutuskan untuk benar-benar memaafkan ayahnya. Partisipan kedua belum memaafkan ayahnya hingga saat ini. Proses pemaafan partisipan kedua sudah berjalan tiga tahun, namun hingga saat ini belum sepenuhnya memaafkan ayahnya dengan alasan masih belum percaya kembali dengan ayahnya. Proses pemaafan partisipan ketiga membutuhkan waktu 6 tahun hingga akhirnya bisa memaafkan ayahnya secara penuh. Ketiga partisipan merasakan fase uncovering adalah fase yang paling panjang yang dirasakan oleh partisipan. Faktor pemaafan dari ketiga partisipan yang utama adalah adanya empati untuk ayahnya. Empati tersebut yang mendasari perilaku pemberian hadiah moral kepada ayahnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)