Penelitian ini bertujuan menggambarkan proses coming out pada laki-laki homoseksual yang tinggal dalam keluarga patrilineal. Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, jumlah individu homoseksual di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 1.095.970 jiwa. Bagi individu homoseksual, coming out merupakan sebuah proses utama sebagai bentuk pengokohan identitas homoseksual. Manfaat coming out yakni meningkatkan kualitas hidup individu homoseksual. Mereka dapat hidup dengan lebih jujur dan terbuka. Meskipun demikian, coming out menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya ialah tantangan dari tuntutan budaya. Bagi budaya patrilineal, coming out dipandang sebagai sebuah usaha untuk menghambat penerusan budaya patrilineal itu sendiri. Laki-laki homoseksual yang tinggal dalam keluarga patrilineal menghadapi konflik antara memenuhi tuntutan budaya patrilineal dan kebutuhan untuk mengokohkan identitas orientasi homoseksual. Dari masalah sosial inilah penelitian ini berangkat. Penelitian ini penting mengingat sedikitnya penelitian yang berusaha untuk mengaitkan topik coming out dan sistem kekerabatan patrilineal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penggalian data berupa wawancara. Wawancara bertujuan untuk menggali dinamika pada tiap tahapan pembentukan identitas homoseksual yakni tahap identity confusion, identity comparison, identity tolerance, identity acceptance, identity pride, dan identity synthesis. Kedua partisipan yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan anak laki-laki yang dibesarkan dalam keluarga patrilineal, memiliki orientasi homoseksual, dan telah melakukan coming out |