Anda belum login :: 23 Jul 2025 11:25 WIB
Detail
BukuGambaran Persepsi Individu Tentang Komunikasi Suportif Pasangannya Di Tahap Perkawinan Newlywed Dan Midlife Saat Menghadapi Masalah
Bibliografi
Author: MAHADEWI, DEWA AYU KUNTI ; Shanti, Theresia Indira (Advisor)
Topik: Komunikasi Suportif; Newlywed Marriage; Midlife Marriage; Masalah Dalam Perkawinan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Dewa Ayu Kunti Mahadewi’s Undergraduate Theses.pdf (1.23MB; 70 download)
Abstract
Perkawinan adalah masa ketika seseorang dikatakan sudah cukup umur atau menginjak masa dewasa muda yang bertujuan untuk berbagi perasaan, mendapat dukungan, dan kedekatan dengan pasangan. Setiap orang yang menikah mengharapkan perkawinan yang bahagia dan bertahan lama dengan pasangan, tetapi dalam perkawinan seseorang tentu menghadapi tantangan-tantangan. Tahap perkawinan newlywed rentan bercerai disebabkan kesulitan menghadapi masalah bersama karena masih dalam tahap mempelajari komunikasi yang diharapkan satu sama lain dengan pasangan. Sedangkan tahap perkawinan midlife memiliki kecenderungan lebih kecil untuk bercerai, tetapi dalam menghadapi tantangan perkawinan tetap membutuhkan dukungan dan motivasi dari pasangan. Bentuk dukungan verbal dan non verbal yang diterima seseorang saat membutuhkan bantuan disebut komunikasi suportif. Dukungan dari pasangan dalam bentuk komunikasi suportif membantu seseorang untuk menghadapi masalah bersama dan dengan cara yang membangun. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi individu mengenai komunikasi suportif pasangannya di tahap perkawinan newlywed dan midlife saat menghadapi masalah. Aspek-aspek dalam komunikasi suportif terdiri dari empati, dapat dipahami, menghargai, memberdayakan, tidak menghakimi, menjaga rahasia, dan tulus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara kepada 4 orang partisipan utama dan 4 pasangan partisipan sebagai triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi suportif yang dibutuhkan partisipan newlywed berbeda dengan partisipan midlife. Tahap perkawinan newlywed membutuhkan aspek empati, menghargai, memberdayakan, tidak menghakimi, dan dapat dipahami sedangkan tahap perkawinan midlife membutuhkan aspek dapat dipahami dan tidak menghakimi. Masalah yang dihadapi tahap perkawinan newlywed masalah dengan rekan kerja, kesibukan bekerja, perbedaan pendapat mengenai calon anak, keterbukaan keuangan, dan keterbukaan mengenai aktivitas yang dilakukan pasangan. Tahap midlife mengalami masalah dengan rekan kerja, masalah pekerjaan, dan masalah dengan anak.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.0625 second(s)