Tesis ini membahas mengenai perbandingan metode investasi reksadana campuran menggunakan metode Dollar Cost Average (DCA) dengan Lump sum (LS) yang menggunakan 19 reksadana campuran yang ada pada tahun 2012 hingga 2016. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode investasi LS lebih baik dibandingkan dengan investasi DCA dalam hal berinvestasi menggunakan reksadana campuran. Dalam periode investasi yang mengalami fluktuasi namun cenderung naik, metode LS dapat memberikan hasil investasi yang cukup tinggi dibandingkan metode investasi DCA. Metode LS memberikan return sebesar 34,17% sedangkan metode DCA memberikan return sebesar 22,23%. Namun dari sisi risiko, DCA memberikan risiko yang lebih rendah dibandingkan LS. Risiko yang dihasilkan menggunakan metode perhitungan DCA sebesar 0,36% dan risiko yang dihasilkan menggunakan metode perhitungan LS sebesar 26,59%. Selain itu, dalam penelitian ini menunjukan bahwa kondisi ekonomi disuatu Negara juga turut mempengaruhi hasil investasi investor yang dilakukan dalam bentuk reksadana campuran. |