Anda belum login :: 24 Apr 2025 07:32 WIB
Detail
ArtikelKriterian Lajur Sepeda Motor untuk Ruas Jalan Arteri Sekunder  
Oleh: Idris, Muhammad
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Jalan-Jembatan vol. 27 no. 1 (Apr. 2010), page 1-17.
Topik: Indikator Kinerja; Kriteria Lajur Sepeda Motor; Proporsi Kecelakaan Sepeda Motor; Proporsi dan Volume Sepeda Motor; Tingakt Pelayanan; Kapasitas Jalan; Derajat Kejenuhan
Fulltext: JN2701APR1001.pdf (965.79KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ9
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPertunbuhan sepeda motor yang tinggi berkisar 23%-30% pertahun serta proporsi sepeda motor yang mencapai 50%-73% di dalam komposisi lalu lintas pada ruas-ruas jalan perkotaan dewasa ini memberikan fenomena tersendiri bagi lalu lintas perkotaan. Pengaruh paling menonjol dari kondisi tersebut antara lain menigkatlkan kecelakaan lalu lintas serta menurunnya pelayanaa jalan. Pertumbuhan sepeda motor ini sesungguhnya belum terlayani dengan baik oleh fasilitas maupun pengaturan lalu lintas yang ada. Di sisi lain belum tersedianya pedoman untuk pengembangan lajur sepeda motor yang standar di Indonesia menjadi salah satu kendala bagi perencanaan jalan lalu litas di dalam menangani permasalahan tersebut. Secara umum studi ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengidentifikasi indikator sebagai kriteriapenetapan kebutuhan lajur sepeda motor khususnya pada ruas jalan arteri sekunder khususnya untuk tipe 4/2-D atau 6/2-D. Studi ini diawali dengan asumsi bahwa pertumbuhan sepeda motor berpengaruh terhadap kinerja lalu lintas. Pengumpulan data sesuai dengan parameter yang dibutuhkan telah dilakukan dan analisi yang diterapkan pada studi ini antara lain analisis karakteristik lalu lintas (volume, proporsisi, dan kecepatan operasional) dan analisis kinerja jalan (kapasitas, derajat kejenuhan); serta analisis perilaku pergerakan sepeda motor (perilaku lalu lintas dan pergerakan pararel sepeda motor). Kriteria penting yang dihasilan untuk kebutuhan lajur sepeda motor antara lain menetapkan bila proporsi sepeda motor >= 34,5% dari volume jam puncak. Analisis statistik memperlihatkan kedua indikator berkorelasi signifikan terhadap derajat kejenuhan Q/C>0.65. Kriteria lainnya yang dipandang penting didalam mendesain lajur sepeda motor adalah bila proporsi kecelakaan lalu lintas sepeda motor >=40%. Untuk mendesain lajur sepeda motor dengan tingkat pelayanan jalan (D) studi ini menyarankan menggunakan marka jalan sebagai pembatas lajur (inclusive lane) bila derajat kejenuhan dalam interval 0,65<=Q/C<0,86; dan menggunakan pembatas phisik bila Q/C>=0,86 (exclusive lane). Sedangkan kriteria untuk mendisain lebar jalur sepeda motor untuk kondisi tingkat hambatan samping rata-rata (M) disarankan lebih besar dari 3,00 meter untuk volume sepeda motor di atas 625 SMP/jam; dan untuk kondisi hambatan samping tinggi (H) disarankan lebih besar dari 575 SMP/jam untuk mendisain lalu lintas dengan tingkat pelayanan C.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)