Homologi Gen Seleno Metiltransferase (smt) pada Geobacillus sp-20k dengan smt Astragalus bisulcatus  

Oleh:

Triana, Evi ; Supardi, Imam ; Soedigdoadi, Sunarjati ; Nurhidayat, Novik

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Majalah Kedokteran Bandung (Bandung Medical Journal) vol. 42 no. 3 (2010), page 128-134.
Topik: Geobacillus sp.20k; kanker; metilselenosistein; selenium nontoksik; seleno metiltransferase

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: M54.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Metil selenosistein (MSC) merupakan bentuk selenium yang paling efektif melawan sel kanker. Pembentukan MSC diperantarai oleh enzim seleno metiltransferase (diandi gen smt) sebagai mekanisme detoksifikasi selenium dengan cara metilasi selenosistein. Gen smt telah dikarakterisasi dari tumbuhan yang kaya selenium, Astragalus bisulcatus. Dilakukan penelitian eksperimental laboratorik terhadap Geobacillus sp. 20k di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor, periode November 2008-Juni 2009. Gen smt dideteksi dengan polymerase chain reaction dan sekuensing. Sekuens fragmen DNA dianalisis menggunakan program basic local alagnment search tool (BLAST). Hasil pencarian homologi menunjukan gen smt dan homologinya pada umumnya terdapat pada tumbuhan pangakumulasi selenium, antara lain A. bisulcatus, C. sinensis, dan A. thaliana dengan kesamaan > 85 %. Primer yang didisain untuk amlifikasi smt adalah CAAGCCACCATTCAAGGTTT dan CCCTACTGATCCCGCAATTA. Hasil amplifikasi fragmen DNA didapatkan sekitar 190 base pair. Sekuens DNA dan translasi proteinnya teridentifikasi sebagai bagian dari enzim termofilik dan smt A. bisulcatus, dengan tingkat kesamaan83% untuk gen smt A. bisulcatus sehingga pengembangan lebih lanjut sebagai sumber selenium nontoksik untuk terapi kanker perlu dipertimbangkan.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali