| Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 – 2013 terdapat 72% perempuan yang engalami cerai mati dan 16% yang mengalami cerai hidup. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa orangtua tunggal mendapatkan berbagai tekanan dimana salah satu tekanan utamanya adalah masalah ekonomi. Salah satu cara yang dilakukan oleh orangtua tunggal untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuka usaha. Hasil riset Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukkan sebanyak 14% wirausaha perempuan yang membuka usaha baru di Indonesia dalam kurun waktu 3,5 tahun. Padahal, untuk dapat menjalankan usaha dibutuhkan intensi dan kompetensi yang baik agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai intensi dan kompetensi pada orangtua tunggal perempuan yang berwirausaha. Teori yang digunakan untuk melihat gambaran intensi dalam penelitian ini adalah teori dari Saphero dan Sokol yang mencakup tiga dimensi, yaitu perceived desirability, perceived feasability dan prospensity to act. Sedangkan, peneliti akan melihat gambaran kompetensi berdasarkan delapan kompetensi yang disebutkan oleh Man, yaitu kompetensi strategis, kompetensi konseptual, kompetensi organisasi, kompetensi komitmen, kompetensi relasi, kompetensi kesempatan, kompetensi personal, dan kompetensi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara semi terstruktur sebagai teknik pengambilan data. Wawancara dilakukan dengan tiga orangtua tunggal perempuan yang berusia dalam rentang 48-53 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah gambaran intensi wirausaha pada orangtua tunggal perempuan mereka memiliki ketiga dimensi perceived desirability, perceived feasability dan prospensity to act. Sedangkan gambaran kompetensi wirausaha pada orangtua tunggal mereka memiliki tiga kompetensi, yaitu kompetensi kesempatan, kompetensi relasi dan kompetensi organisasi. Kompetensi organisasi dalam penelitian ini berbeda dengan kompetensi organisasi dalam teori karena penelitian dilakukan pada home-based business. Sedangkan kompetensi organisasi yang ada dalam teori cenderung ditujukan untuk usaha yang lebih besar |