Anda belum login :: 18 Jun 2025 00:26 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Kualitas Pernikahan Pada Suami Pensiun Yang Memiliki Istri Bekerja
Bibliografi
Author:
KRISTIANTO, YOSUA DONNI
;
Priadi, Mohammad Adi Ganjar
(Advisor)
Topik:
Kualitas Pernikahan
;
Pernikahan
;
Pensiun
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2017
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Yosua Donni Kristianto’s Undergraduate Theses.pdf
(1.16MB;
85 download
)
Abstract
Kualitas pernikahan merupakan bentuk evaluasi subjektif pasangan terhadap hubungan pernikahannya. Perbedaan waktu pensiun antara suami dan istri dapat memicu permasalahan pada hubungan pernikahan. Dampak tersebut dirasakan oleh suami yang pensiun terlebih dahulu. Adanya tuntutan budaya patriarki dan transisi peran mengakibatkan seorang suami pensiun merasakan permasalahan di dalam dirinya yang dapat memengaruhi kualitas pernikahan. Hal tersebut menjadikan seorang suami memberikan evaluasi yang kurang baik terhadap aspek dalam pernikahannya. Evaluasi yang kurang baik menandakan bahwa salah satu pasangan merasakan rendahnya kualitas pernikahan. Kualitas pernikahan yang rendah dapat memicu perceraian di dalam pernikahan. Oleh sebab itu, kualitas pernikahan memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas pernikahan karena tugas dari pernikahan adalah menjalaninya sampai akhir dengan tujuan bersama yang bermakna. Tujuan dari penelitian in adalah mendapatkan pemaknaan dan penghayatan dari kualitas pernikahan suami pensiun yang memiliki istri bekerja. Penghayatan tersebut dilihat menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara melakukan wawancara dan observasi. Kualitas pernikahan akan dilihat melalui aspek-aspek kualitas pernikahan dari Johnson, Amoloza, dan Booth (1992). Ketiga partisipan adalah suami pensiun yang memiliki istri bekerja dengan usia 56-65 tahun dan tinggal satu rumah dengan istri. Hasil penelitian menemukan bahwa dari ketiga partisipan, terdapat satu partisipan yang mengalami kecenderungan permasalahan terhadap kualitas pernikahannya. Dua partisipan menyatakan tidak memiliki kecenderungan permasalahan terhadap kualitas pernikahannya karena masih dapat meluangkan waktu bersama dengan pasangannya (marital interaction). Ketika masa pensiun tiba, aspek interaksi dalam pernikahan (marital interaction) merupakan penentu di dalam kualitas pernikahan suami pensiun yang memiliki istri bekerja. Adanya sumber-sumber permasalahan dengan kondisi tersebut tidak membuat ketiga partisipan memiliki kecenderungan untuk bercerai (divorce pronenes). Mereka juga memiliki pernikahan yang sukses walaupun terdapat satu partisipan yang merasakan permasalahan dalam kualitas pernikahannya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)