Emosi moral merupakan hal yang penting untuk memahami kesesuaian tingkah laku individu dengan standar moral yang berlaku di masyarakat. Berbagai laporan, menunjukkan maraknya pengguna media sosial yang menampilkan perilaku cyber-aggression. Peneliti menduga, fenomena maraknya cyber-aggression berhubungan dengan emosi moral (rasa malu dan rasa salah) yang dialami oleh pengguna media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat hubungan antara kecenderungan rasa malu dan salah dengan perilaku cyber-aggression pada pengguna media sosial. Sejumlah 250 partisipan penelitian mengisi the Guilt and Shame Proneness scale (GASP) dan Cyber-aggression Typology Questionnaire (CATQ). Kuesioner GASP berisi 16 item yang mengukur keempat dimensi dari rasa malu dan rasa salah, yaitu guilt negative behaviour evaluation, guilt repair, shame negative self evaluation, dan shame withdraw, sementara CATQ berisi 29 item yang mengukur empat tipe perilaku cyber-aggression, yaitu impulsive-aversive, controlled aversive, controlled appetitive, dan impulsive appetitive. Bedasarkan hasil uji Friedman Test diketahui bahwa pengguna media sosial cenderung menampilkan perilaku cyber-aggression tipe impulsive aversive dibandingkan control aversive, control appetitive, dan impulsive appetitive. Kemudian, data survei dianalisis dengan menggunakan analisis statistik korelasi spearman rho. Hasil dari pengujian statistik menunjukkan bahwa rasa salah berkorelasi negatif secara signifikan dengan perilaku cyberaggression. Sedangkan rasa malu tidak berkorelasi secara signifikan dengan perilaku cyber-aggression. |