STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga di dalam kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah atau variasi jenis kelamin kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Keaktifan belajar adalah siswa melakukan kegiatan secara bebas, tidak takut berpendapat, memecahkan masalah sendiri, membaca sumber belajar yang diberikan oleh guru, bias belajar secara individu ataupun kelompok, ada timbal balik antara guru dan siswa baik itu menjawab pertanyaan ataupun memberikan komentar, dan siswa selalu termotivasi untuk berpendapat. Pembelajaran Bahasa Indonesia SD merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Subjek penelitian siswa kelas IV A SD Abdi Siswa Bintaro yang berjumlah 34 siswa. Jenis penelitian ini adalah PTK yang dilaksanakan dua siklus, masing – masing siklus terdapat dua kali pertemuan. Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan keaktivitas belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Abdi Siswa Bintaro melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Teknik pengumpulan data dengan observasi untuk mengamati pelaksanaan penerapan pembelajaran model kooperatif tipe STAD dan aktivitas belajar siswa. Teknik analisis kualitatif dengan mendeskripsikan pelaksanaan model kooperatif STAD dan analisis kuantitatif untuk menilai aktivitas belajar siswa dengan memberikan skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang dikategori. Hasil penelitian menunjukan, penerapan model pembelajaran STAD pada siklus 1 dan siklus 2 menerapkan lima kegiatan yaitu 1) Presentasi Kelas 2) Tim, 3) Kuis, 4) Skor kemajuan Individual, 5) Rekognisi Tim. Materi pada siklus 1 perubahan kata tanya “Apa, Siapa, Mana ( Di, Ke, Dari ), dan Bagaimana”, sedangkan pada siklus 2 mencocokkan gambar dengan penjelasannya. Pembagian kelompok pada siklus 1 dan siklus 2 dengan kemampuan siswa. Kegiatan tim pada siklus 1 dan siklus 2 dengan pemberian tugas tim dan pemberian motivasi agar siswa lebih semangat dalam kegiatan pembelajaran.. Kategori pemberian penghargaan prestasi tim siklus 1 dilihat dari nilai perkembangan kelompok sedangkan siklus 2 dilihat dari perkembangan kelompok serta aktivitas belajar siswa. Dalam melakukan pembelajaran sesuai dengan lima langkah STAD tetap memperhatikan 7 jenis aktivitas belajar. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus 1 dengan rata-rata 14,29 (cukup aktif) menjadi 24,30 (sangat aktif). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar. Dengan demikian disarankan bagi guru dapat menerapkan model kooperatif tipe STAD dapat mengaktifkan siswa, serta sekolah dapat menfasilitasi guru. Saran bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi refrensi dan menambah wawasan peneliti dalam mengaktifkan siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. |