Media relation merupakan salah satu praktik yang terdapat dalam sistem dari Departemen Public Relations (PR) dan bertujuan supaya informasi dari suatu organisasi dapat disebarluaskan kepada publik melalui saluran suatu industri media. Ternyata terdapat departemen PR dari suatu industri media melakukan praktik media relations dengan industri media lain meskipun telah memiliki saluran media untuk menyebarkan informasi. Dalam praktik media relations yang terdapat dalam sistem Departemen PR, para anggota departemen PR sebagai para agen berhubungan dengan para agen lain dari redaksi industri media lain berdasarkan struktur yang terus-menerus diproduksi dan direproduksi. Struktur diproduksi dan direproduksi melalui interaksi dan tindakan para agen, baik dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal departemen. Ketika para agen berinteraksi, mereka juga melakukan tindakan komunikasi. Struktur dan sistem dalam praktik media relations yang terus diproduksi dan direproduksi dapat berlangsung secara dinamis (transformasi) dan stabil (rutinitas). Untuk mengetahui bagaimana proses produksi dan reproduksi tersebut dalam interaksi para agen, maka diperlukan analisis menggunakan teori strukturasi yang dikembangkan oleh McPhee dan Poole. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan pemahaman mengenai strukturasi komunikasi internal dan komunikasi eksternal dalam praktik media relations yang terjadi di dalam departemen PR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus instrumental tunggal dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa di dalam sistem departemen PR, staf berhubungan dengan atasannya di lingkungan internal dan berhubungan dengan jurnalis dan atasan jurnalis di lingkungan eksternal. Dalam melakukan praktik media relations, para agen menggunakan struktur aturan berupa prosedur, kebijakan, job description, dan kode etik sebagai pedoman dan sumber daya berupa pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan/skill dalam bertindak dan berinteraksi sehingga sistem dan praktik dapat berlangsung terus-menerus baik secara dinamis maupun statis. |