Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komponen penyusun oleoresin biji pala (Myristica fragrans Houtt)yang dibuat dengan cara maserasi langsung dan gabungan distilasi – maserasi. Yield oleoresin pala sebesar 15,17±0,07(% bk) yang diperoleh dengan cara maserasi langsung dan oleoresin hasil ekstraksi gabungan metode distilasi danmaserasi diperoleh yield sebesar 20,07±0,23 (% bk). Sedangkan yield minyak atsiri sendiri dari hasil distilasi air-uapdiperoleh sebesar 6,61 (% bk). Senyawa penyusun oleoresin ekstrak etanol hasil analisis menggunakan metode GCMSteridentiÞ kasi senyawa sebanyak 39 macam dengan komponen yang berada dalam jumlah besar adalah methyleugenol(33,40 %), myristicine (10,90 %), cis-methyl isoeugenol (9,09 %), elemicin (8,33 %), dan isocoumarin (5,61 %). Untukminyak atsiri biji pala terdapat 31 komponen senyawa, dimana komponen yang berada dalam jumlah yang besar adalahsabinene (34,97 %), !– phellandrene (9,19 %), methyleugenol (7,55 %), myristicine (5,29 %) dan elimicine (3,21%).Sedangkan untuk minyak atsiri yang dicampur dengan oleoresin dari ampas sisa distilasi terdapat 58 komponen senyawayang menyusun oleoresin campuran tersebut dengan senyawa yang berada dalam jumlah besar yaitu; sabinene (12,38%) myristicine (10,88 %), elemicin (8,93 %), isocoumarin (6,26 %), myristic acid (5,96 %), dan !- pinene (4,73 %). |