Dalam persaingan yang sangat ketat di era globalisasi, perusahaan harus selalu dapat meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Maka dari itu perusahaan perlu menghitung biaya kualitas dan membuat laporan biaya kualitas untuk setiap periode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur biaya kualitas di PT Perkebunan Nasional dan melalui analisis perhitungan biaya kualitas akan diketahui pengaruhnya terhadap mutu produk dan laba perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada PT Perkebunan Nasional dengan menggunakan acuan data laporan keuangan tahun 2014, 2015, dan 2016. Hasil perhitungan biaya kualitas PT Perkebunan Nasional dengan menggunakan Quality-costing approach pada tahun 2014 menunjukkan bahwa total biaya kulitas yang dikeluarkan sebesar Rp31.980.529.766 atau 5,59% dari total penjualan, sedangkan tahun 2015 sebesar Rp31.558.428.971 atau 5,29% dari total penjualan, dan tahun 2016 sebesar Rp33.564.345.306 atau 5,14% dari total penjualan. Secara total biaya kualitas perusahaan mengalami turun-naik total biaya kualitas setiap tahun, namun jika dilihat berdasarkan persentasenya terhadap penjualan, biaya kualitas perusahaan mengalami penurunan walaupun nilainya masih berada diatas standar ideal yaitu 2,5% dari total penjualan. Keadaan ini menyebabkan adanya penyimpangan laba dimana seharusnya perusahaan bisa mendapatkan laba yang lebih besar jika perusahaan dapat mengikuti standar ideal. Pengaruh biaya kualitas terhadap laba perusahaan sendiri kurang signifikan karena ada faktor lain yang mempengaruhi penjualan, seperti faktor naik-turunnya harga produk atau tinggi-rendahnya permintaan pasar. Hal tersebut dapat dilihat dari naik-turunnya biaya kualitas dalam perusahaan tetapi tidak mempengaruhi laba perusahaan yang terus meningkat. |