Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Aktivitas adalah suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam pembelajaran belajar untuk dapat mengaktifkan siswa. Adanya delapan jenis aktivitas ya ng dapat dimasukan ke dalam pembelajaran yaitu: Visual Activities, Oral Activities, Listening Activities, Writing Activities, Drawing Activities, Motor Activities, Mental Activities, Emotional Activities. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan secara sistematik, gejala yang terjadi pada alam semesta, seperti perubahan lingkungan mempengaruhi perubahan fisik dan cara pencegahan. Subjek penelitian siswa kelas IVC SD Ricci II yang berjumlah 25 siswa. Jenis penelitian ini, menggunakan PTK yang dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dengan observasi untuk mengamati pelaksanaan penerapan pembelajaran model kooperatif tipe STAD dan aktivitas belajar siswa. Teknik analisi kualitatif dengan mendeskripsikan pelaksanaan model kooperatif STAD dan analisis kuantitatif untuk menilai aktivitas belajar siswa dengan memberikan skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang dikategori. Hasil penelitian menunjukan, penerapan model pembelajaran STAD pada siklus 1 dan siklus 2 menerapkan enam kegiatan yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis individu, dan penghargaan prestasi tim. Materi pada siklus 1 perubahan lingkungan fisik, sedangkan pada siklus 2 pencegahan perubahan lingkungan fisik. Pembagian kelompok pada siklus 1 dengan memperhatikan prestasi, sedangkan pada siklus 2 memperhatikan prestasi dan nilai aktivitas belajar siswa. Kegiatan tim pada siklus 1 dengan pemberian tugas tim, sedangkan pada siklus 2 kegiatan tim dengan permainan. Tepuk semangat pada siklus 1 siswa hanya sekedar melakukan tepuk tangan, sedangkan pada siklus 2 siswa berani untuk memimpin tepuk semangat. Kategori pemberian penghargaan prestasi tim siklus 1 dilihat dari nilai perkembangan kelompok dan siklus 2 dilihat dari perkembangan kelompok serta aktivitas belajar siswa. Dalam melakukan pembelajaran sesuai dengan enam langkah STAD tetap memperhatikan 8 jenis aktivitas belajar. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus 1 dengan rata-rata 3.06 (baik) menjadi 3.59 (sangat baik). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar. Dengan demikian disarankan bagi guru dapat menerapkan model kooperatif tipe STAD dapat mengaktifkan siswa, serta sekolah dapat menfasilitasi guru. Saran bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi refrensi dan menambah wawasan peneliti dalam mengaktifkan siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. |