Tindakan perataan laba merupakan salah satu cara yang digunakan oleh manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan agar terlihat stabil, berkualitas, dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap tindak perataan laba (income smoothing) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Profitabilitas diproksikan dengan rasio return on total assets (ROA), leverage diproksikan dengan rasio debt to equity (DER), dan ukuran perusahaan iproksikan dengan natural logaritma total assets. Sedangkan untuk praktik perataan laba enggunakan indeks eckel yang merupakan variabel dummy dengan mengelompokkan perusahaan perata dan bukan perata. Data untuk penelitian merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. Dari tiap perusahaan manufaktur diambil informasi laba setelah pajak, total penjualan, total aset, total utang, total equity. Penelitian ini menggunakan 179 observasi dari 51 sampel perusahaan dalam jangka waktu empat tahun, yang diolah dengan menggunakan program komputer SPSS versi 22.0. Hasil perhitungan Indeks Eckel menunjukkan bahwa sebanyak 16 dari 179 sampel diindikasikan melakukan praktik perataan laba, dan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba, leverage berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. |