Seiring perkembangan zaman, globalisasi membentuk berbagai peluang baru di berbagai sektor, khususnya sektor perdagangan. Semakin terhapusnya berbagai batasan dan hambatan perdagangan antarnegara memicu perusahaan-perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis yang berskala internasional. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan peluang tersebut adalah Transcosmos Inc. yang mendirikan PT. Transcosmos Indonesia sebagai cabangnya di Indonesia. PT. Transcosmos Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing business dan telah beroperasi sejak 17 Juni 2013. Penelitian dalam skripsi ini dilakukan untuk mengetahui dinamika lintas budaya pada lingkungan kerja PT. Transcosmos Indonesia, yang diperoleh melalui analisis aspek leading, evaluating, disagreeing, dan scheduling menurut Skala Kultur Meyer (2015). Analisis dilakukan untuk mengetahui bagaimana praktek budaya yang berlaku di lingkungan kerja PT. Transcosmos Indonesia dilihat berdasarkan keempat aspek tersebut. Hasil analisis tersebut akan dibandingkan dengan stereotip budaya di lingkungan kerja perusahaan Jepang pada umumnya. Selain itu, penulis juga akan menjabarkan mengenai bagaimana cara karyawan PT. Transcosmos Indonesia menyikapi perbedaan budaya yang terdapat pada lingkungan kerja perusahaan tersebut. Berdasarkan temuan penulis pada skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa PT. Transcosmos Indonesia tergolong ‘hirarkis’ dalam aspek leading, ‘menyampaikan umpan negatif secara langsung’ dalam aspek evaluating, ‘menghindari konfrontasi’ dalam aspek disagreeing, dan ‘waktu linear’ dalam aspek scheduling. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penempatan posisi aspek evaluating dan aspek evaluating antara PT. Transcosmos Indonesia dengan stereotip perusahaan Jepang pada umumnya. Melalui penelitian ini juga diketahui bahwa karyawan PT. Transcosmos Indonesia tergolong adaptif dan kooperatif dalam menghadapi perbedaan budaya yang ada. |