LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam proses pembelajaran harus terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. LKS yang baik merupakan LKS yang memberi penekanan pada proses, sehingga mampu meningkatkan keinginan siswa untuk beraktivitas sesuai dengan instruksi. Salah satu jenis LKS yang dapat bertujuan untuk meningkatkan keefektifan siswa dalam belajar adalah Lembar Kerja Siswa Terstruktur. Lembar Kerja Siswa Terstruktur adalah lembar kerja yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kerja pelajaran dengan sedikit bantuan guru untuk mencapai sasaran yang dituju dalam pembelajaran tersebut. Dalam usaha membentuk pemahaman siswa dengan menekankan pada proses dalam LKS, peneliti mengacu pada salah satu teori belajar matematika yang memiliki tahapan-tahapan proses dalam internalisasi pengetahuan yaitu teori belajar matematika menurut Jerome Bruner. Tahap-tahap tersebut ialah tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Tahapan ini mendorong siswa untuk belajar sendiri secara mandiri. Pemahaman konsep matematika dapat lebih mudah diterima oleh siswa dan mampu mengaktifkan daya berpikir siswa karena siswa membentuk pemahamannya dengan pengalaman sendiri yang disusun dengan pola terstruktur dalam LKS. Prosedur pengembangan mengadaptasi model penelitian dan pengembangan (Research and Development, R&D) ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang meliputi tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. LKS Terstruktur berdasarkan Teori Bruner dikembangkan dengan memuat tiga tahapan teori Bruner, yaitu: 1) tahap enaktif, siswa melakukan percobaan dengan benda konkret; 2) tahap ikonik, siswa membangun pengetahuan dengan bantuan media visual; 3) tahap simbolik, siswa membangun pengetahuan dengan simbol-simbol abstrak. LKS Terstruktur berdasarkan Teori Bruner ini diimplementasikan pada mata pelajaran matematika, ditargetkan dan diperuntukan untuk siswa kelas III SD pada materi luas persegi dan persegi panjang. LKS Terstruktur ini telah melalui tahap revisi berdasarkan saran dan masukan dari dosen pembimbing, validasi ahli materi, validasi ahli desain, guru matematika SD, dan uji coba terbatas kepada siswa. Hasil dari penelitian pengembangan yakni 1) LKS Terstruktur dikembangkan dengan tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi 2) LKS Terstruktur lebih menarik dari LKS yang biasa digunakan di kelas. Ketika implementasi, siswa terlihat antusias untuk mengerjakan LKS Terstruktur karena LKS menyajikan gambar-gambar dan kegiatan yang berbeda dari LKS yang biasa digunakan di kelas; 3) LKS Terstruktur sangat relevan digunakan dalam pembelajaran yang mengenalkan suatu konsep karena mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disarankan agar guru dapat menciptakan dan mengembangkan LKS khususnya LKS Terstruktur berdasarkan Teori Bruner untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. |