Kecantikan berperan penting bagi setiap perempuan untuk membangun citra diri mereka. Tidak jarang perempuan ingin selalu tampil cantik dan menarik dengan didukung produk kecantikan seperti kosmetik yang sudah tersebar luas sejak dahulu, dan semakin berkembang saat ini. Kemudian ditambah dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, tidak akan menyulitkan perempuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk kosmetik tertentu. Namun tidak hanya merek kosmetik lokal, saat ini merek kosmetik global pun mudah masuk dan mempengaruhi konsep kecantikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pemasaran dalam bisnis internasional yang semakin berkembang, baik dalam desain produk, harga, promosi-distribusi, dan pelaksanaan strategi. Salah satu cara yang digunakan adalah pemasaran digital melalui lamam (website). Penulis mengambil salah satu contoh produk kosmetik yang bisa mencerminkan citra negara Indonesia yaitu Wardah. Produk kosmetik Wardah memiliki konsep aman dan halal, serta produknya memiliki warna yang segar dan berkualitas tinggi. Sedangkan produk kosmetik dari luar negeri yang saat ini juga sedang marak, terutama semenjak demam “Korean Wave” menyebar di dunia adalah Etude House. Produk kosmetik ini berasal dari Korea Selatan, dan memiliki konsep yang hampir sama dengan Wardah yaitu memiliki warna segar yang variatif dan berkualitas tinggi. Kesamaan lain dari kedua produk ini adalah menjadikan artis muda yang sesuai citra produknya untuk menjadi brand ambassador. Etude House hadir dengan cerminan citra wanita Korea Selatan yang menunjukkan kecantikan seperti seorang putri di istana, sama halnya dengan wanita-wanita Korea yang memiliki kriteria cantik orang Asia. Di dalam penelitian ini, penulis ingin membandingkan perbedaan dua produk kosmetik tersebut dari aspek pemberian informasi pada laman (website) masing-masing mengenai produk dan perusahaannya, serta ingin melihat apakah masing-masing negara sudah cukup kuat menunjukkan citra negaranya melalui laman produk kosmetik tersebut. |