| Penerbangan Low Cost Carrier merupakan salah satu alternatif transportasi yang cukup diminati di era modern ini. Industri penerbangan di Indonesia dikenal memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Namun sayangnya, pertumbuhan ini kurang bisa diimbangi dengan kualitas keamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Penelitian ini membahas tentang penentuan prioritas aspek keselamatan penerbangan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Deployment. Berdasarkan hasil pemetaan matriks IPA, didapatkan beberapa aspek keselamatan penerbangan yang perlu diperbaiki kualitasnya yaitu kondisi kesehatan pilot dan cabin crew, ketersediaan buku panduan penggunaan alat keselamatan penerbangan, kenyamanan saat mendarat, dan cabin crew bertindak sangat responsive dalam membantu pelanggan. Dari hasil pembuatan House of Quality, didapatkan 3 respon teknis dengan nilai bobot terbesar yaitu pilot yang kompeten dengan bobot absolut 43.86 dan bobot relative 49.33, cabin crew yang kompeten dengan bobot absolut 43.86 dan bobot relative 46.23, dan pengecekan kondisi kesehatan pilot dan cabin crew dengan bobot absolut 40.91dan bobot relative 45.55. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan maskapai penerbangan untuk memenuhi kebutuhan pelangaan antara lain dengan mengadakan pelatihan penyegaran, pemeriksaan kesehatan fisik, jiwa, dan narkoba secara berkala dan menerapkan inspeksi untuk memastikan ketersediaan buku panduan penggunaan alat keselamatan penerbangan. |