Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan terjadi atau tidaknya fenomena long-term underperformance pada hot market dan cold market IPO di Indonesia, serta membandingkan kinerja jangka panjang antara saham yang diterbitkan pada hot market dan saham yang diterbitkan pada cold market. Sampel yang diteliti yaitu sebanyak 150 perusahaan yang melakukan IPO selama periode 2000-2010 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Buy-and-Hold Abnormal Return (BHAR), Wealth Relative (WR), dan uji statistik Mann-Whitney U Test. Penelitian ini juga menggunakan holding period 3 tahun dan 5 tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa fenomena long-term underperformance terjadi pada hot market dan tidak terjadi pada cold market. Selain itu, ditemukan juga bahwa kinerja jangka panjang saham IPO pada cold market lebih baik daripada hot market, tetapi perbedaan kinerja tersebut diketahui tidak signifikan secara statistik. |