Determinasi diri merupakan kemampuan individu untuk memiliki kontrol diri dalam memfasilitsai dirinya mencapai tujuan hidup pribadi dengan menerima kekuatan dan keterbatasan diri yang didasarkan pada tiga kebutuhan psikologis bawaan yaitu kebutuhan akan kompetensi, otonomi, dan keterikatan. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri dalam menyelesaikan sebuah tugas yang meliputi dimensi kesukaran, generalisasi dan kekuatan dalam penyelesaiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan determinasi diri siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Charitas. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berbentuk skala penilaian. Instrumen determinasi diri terdiri dari 50 pernyataan dengan reliabilitas sebesar 0,953. Instrumen efikasi diri terdiri dari 60 pernyataan dengan reliabilitas sebesar 0,977. Berdasarkan hasil pengolahan instrumen determinasi diri terdapat 6 siswa berada pada klasifikasi determinasi diri yang tinggi (15%), sebanyak 35 siswa berada pada klasifikasi sedang (85%), dan tidak ada satu pun siswa yang berada pada klasifikasi yang rendah (0%).Komponen determinasi diri yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah keterikatan. Berdasarkan hasil pengolahan instrumen efikasi diri terdapat 12 siswa berada pada klasifikasi efikasi diri yang tinggi (29%), sebanyak 29 siswa berada pada klasifikasi sedang (71%), dan tidak ada satu pun siswa yang berada pada klasifikasi efikasi diri yang rendah (0%).Komponen efikasi diri yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah generalisasi. Hasil analisis korelasi antara efikasi diri dengan determinasi diri menghasilkan r hitung = 0,762 dengan p-value = 0,000. Hasil p-value 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi=0,05.Hasil tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara efikasi diri dengan determinasi diri. Artinya semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula determinasi diri siswa, dan begitu pula sebaliknya. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 58%. Artinya efikasi diri berkontribusi sebesar 58% terhadap determinasi diri siswa kelas X SMA Charitas. Saran dari penelitian ini ditujukan kepada guru BK dan kepala sekolah. Guru BK diharapkan dapat meningkatkan efikasi diri dan determinasi diri siswa, khususnya pada komponen kekuatan dan otonomi. Misalnya dengan memberikan program konseling individual, refleksi harian tentang kegiatan belajarnya, membuat jurnal harian, dan mengadakan dinamika kelompok dengan tema sikap positif menghadapi tugas, tanggungjawab, pantang menyerah dan tema lain yang dapat meningkatkan efikasi diri dan determinasi diri. Kepala sekolah dapat mengadakan seminar tentang hubungan antara efikasi dengan determinasi diri dengan melibatkan siswa, orangtua, dan alumni SMA Charitas yang sukses. |