Regulasi diri merupakan kemampuan untuk mengontrol proses belajar, dimana siswa berusaha sendiri dalam memperoleh ketrampilan dan pengetahuan, serta memfokuskan perhatian secara aktif untuk mengatur dan mendukung praktik kegiatan belajar mereka sendiri. Strategi regulasi diri terdiri dari empat dalam pengelolahan diri, diantaranya : self monitoring, self instruction, self motivation, self evaluation Peneliti tertarik untuk mendalami regulasi diri siswa melalui strategi regulasi diri pada siswa, khususnya pada siswa yang mengalami nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Jenis penelitian ini adalah studi kasus , dan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara mendalam dan menyeluruh mengenai strategi regulasi diri siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah dua siswa kelas VIII-B. Kedua siswa ini dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru BK, dan juga nilai rapport. Oleh karena itu, kedua siswa ini memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian terhadap RK mengenai Self monitoring, yaitu: RK jarang mengerjakan PR sehingga nilai PR RK masih banyak yang kosong; catatan pelajaran milik RK juga kurang lengkap. Hal tersebut, menghambat RK dalam mengerjakan tugas terutama saat ada ulangan. Ia kesulitan belajar karena catatan pelajaran miliknya tidak lengkap. Akibat dari hal itu RK memperoleh nilai ulangan dibawah KKM sehingga diwajibkan untuk mengikuti ulangan perbaikan. Terkait dengan self instruction : RK mulai memiliki kesadaran dalam belajar, seperti ia mulai mengerjakan PR sepulang sekolah meskipun ada beberapa nomor yang masih ia kosongkan; RK juga mulai meminjam catatan temannya untuk melengkapi catatan miliknya yang tertinggal. Pada self motivation : saat malam hari RK melanjutkan belajar untuk mengerjakan PR dengan bertanya pada sang kakak mengenai soal PR yang tidak ia mengerti; saat RK merasaa mengantuk ketika sedang mngerjakan PR, ia segera mencuci muka dan pergi keluar membeli es. Tujuannya adalah untuk menghilangakn rasa ngantuknya, dan self evaluation : RK menyadari bahwa perilaku kegiatan belajar yang dilakukan untuk dapat mencapai keinginannya belum dapat berjalan secara maksimal, RK belum dapat secara tuntas mengerjakan PR, dan juga ia belum melengkapi catatan-catatan pelajaran yang tertinggal secara keseluruhan. Hasil dari penelitian terhadap AG mengenai self monitoring, yaitu : AG jarang mengerjakan PR; tugas-tugas yang dikerjakan di sekolah jarang dikumpulkan tepat waktu, buku catatan pelajaran yang dimiliki AG juga tidak lengkap, serta AG jarang mencatat buku agenda saat guru memberikan PR. Hal ini membuat AG memperoleh nilai mata pelajaran dibawah KKM. Terkait dengan self instruction: AG mulai mencatat buku agenda ketika guru memberikan tugas; AG mulai mengerjakan PR, dan tugas di sekolah dengan mengumpulkan tepat waktu, walau masih ada beberapa nomor yang masih masih dikosongkan; AG mulai melengkapi buku catatan pelajaran dengan meminjam buku temannya. Self motivation: AG mulai mengerjakan PR secara rutin saat malam hari pada pukul 19.00-20.00 WIB. Namun AG mengerjakan belum secara maksimal karena ada beberapa nomor dari PR tersebut tidak ia kerjakan dikarena tidak mengetahui jawabannya, dan self evaluation : AG menyadari bahwa kesadaran akan kegiatan belajar yang telah dilakukannya belum dapat ia lakukan secara maksimal. Hal itu membuat dirinya ragu dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan adanya penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti kepada dua subjek tersebut, maka peneliti sangat berharap kepada guru BK agar lebih memperhatikan dan memberikan bimbingan pribadi secara mendalam kepada para siswa yang mengalami nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal sehingga siswa-siswi yang mengalami nilai rendah tersebut, juga dapat termotivasi untuk untuk dapat merubah pandangan dalam kegiatan belajar yang dilakukannya. |