Untuk menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, salah satu upaya yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan pengendalian efisiensi biaya produksi dengan metode biaya standar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari PT Joepiter Krisna Mandiri tahun 2015. PT Joepiter Krisna Mandiri merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri furniture dan sampel penelitian hanya salah satu produk yang diteliti yaitu springbed tipe Hermon Deluxe Single Plush Top 160. Dalam penelitian tersebut penulis ingin mengetahui: (1) bagaimana penerapan biaya standar dalam perhitungan harga pokok produksi pada PT Joepiter Krisna Mandiri? (2) bagaimana dampak penyimpangan biaya produksi tersebut terhadap efisiensi biaya produksi pada PT Joepiter Krisna Mandiri? Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode studi kasus, dimana teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data kuantitatif maupun kualitatif adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Setelah semua data yang diperlukan telah dikumpulkan dan cukup memadai untuk dilakukan penelitian, maka data tersebut mulai diolah sedemikian rupa dan juga disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) perusahaan belum menerapkan biaya standar dalam menghitung harga pokok produksinya (2) berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode biaya standar menunjukkan bahwa proses produksi perusahaan belum berjalan dengan efisien. Terlihat dari total penyimpangan biaya produksi yang merugikan sebesar Rp6.089.450,00 yang terdiri dari penyimpangan bahan langsung (direct material variance) yang merugikan sebesar Rp1.786.800,00, penyimpangan upah langsung (direct labor variance) yang merugikan sebesar Rp1.500.250,00, penyimpangan biaya produksi tidak langsung (MO Variance) yang merugikan sebesar Rp2.802.400,00. |