Detail Penerapan Sanksi Pidana Terdahap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Studi Kasus Putusan Perkara Pidana Nomor 204/Pid. B/2008/PN.Bgr) Bibliografi Author: ARDYANTO, BONIFACIUS PUTUT ; Adipradana, Nugroho (Advisor) Topik: Pembunuhan Berencana; Bentuk Pelaku Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2016     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Bonifacius Putut Ardyanto's Undergraduate Theses.pdf (2.23MB; 26 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: FH-4113 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1  Lihat Detail Induk Abstract Pembunuhan adalah suatu kejahatan yang tidak manusiawi, karena pembunuhan merupakan suatu perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Pembunuhan dengan rencana (moord) atau disingkat dengan pembunuhan berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh bentuk kejahatan terhadap jiwa manusia. Hukum juga memberikan sebuah konsekuensi terhadap suatu perbuatan manusia. Suatu perbuatan yang dimaksud adalah suatu perbuatan yang didasari dengan keinginan untuk melanggar hukum atau disebut sebuah tindak kejahatan. Salah satu bentuk tindak kejahatan yaitu pembunuhan dan menyebabkan kematian manusia. Namun bagaimana jika terjadi suatu penyimpangan terhadap pengadilan, dimana seseorang dianggap melakukan suatu hal tindak pidana yang mana memang bukan dialah yang melakukan tindak pidana tersebut. Hal tersebut sudah menjadi polemik di dalam sistem peradilan di negara ini. Keadilan yang seharusnya menjadi tujuan dari adanya hukum, sekarang sedang dipertaruhkan dikalangan masyarakat. Salah satu contoh kasus yang membuat penulis tertarik untuk membahasnya lebih lanjut yaitu Putusan Perkara Pidana No. 204/PID/B/2008/ PN.BGR. Dalam penulisan hukum ini penulis akan membahas apakah putusan yang telah diambil hakim dalam memutuskan perkara ini telah sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan kecermatan bagi hakim dalam mencermati kasus-kasus seperti ini, agar tujuan hukum dalam menegakkan keadilan dapat tercapai dengan baik. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved