Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kondisi perekonomian suatu negara adalah dengan melihat nilai tukar suatu negara terhadap negara lain. Implikasi kebijakan moneter dan kondisi fundamental makroekonomi suatu negara menjadi shock dan goncangan terhadap volatilitas nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan inflasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat, China dan Jepang, tingkat suku bunga Bank Indonesia dan jumlah uang beredar (M2) terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar, yuan dan yen periode 2000M1 – 2015M6. Penelitian ini menggunakan model Error Correction Model (ECM) dengan melakukan beberapa tahapan penelitian seperti uji stationeritas data, uji kointegrasi, uji metode Error Correction Model, uji stabilitas menggunakan Cumulative Sum of Recursive Residual (CUSUM) dan CUSUM of Squares Test (CUSUMQ). Untuk menjelaskan fenomena perubahan struktural, dilakukan estimasi menggunakan variabel dummy pada masa krisis keuangan global (2008M1 – 2008M12). Berdasarkan hasil estimasi tersebut, ditemukan bahwa hampir seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini signifikan mempengaruhi kondisi nilai tukar rupiah meskipun terdapat beberapa variabel yang tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar rupiah. |