Spillover volatilitas antar pasar saham menyebabkan usaha diversifikasi tidak ada artinya. Oleh karena itu, untuk membangun portofolio optimal diperlukan alternatif investasi lain, salah satunya adalah komoditas berjangka. Rendahnya korelasi komoditas berjangka dengan saham mengindikasikan manfaat diversifikasi dalam portofolio investasi yang terdiri dari kedua aset tersebut. Untuk membuktikannya, penulis melakukan uji keberadaan spillover volatilitas selama periode 16 September 2010 - 30 September 2015. Dengan menggunakan return IHSG, return saham agrikultur, return saham pertambangan, return CPO berjangka, dan return emas berjangka, penulis melakukan uji normalitas, uji efek ARCH, dan estimasi menggunakan metode GARCH (1,1). Uji normalitas menunjukkan bahwa data yang digunakan tidak terdistribusi normal dan memiliki volatility clustering. Uji efek ARCH menunjukkan bahwa varian residual memiliki efek ARCH. Dengan menggunakan metode GARCH (1,1), hasil estimasi yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan, baik dari komoditas berjangka ke saham, maupun dari saham ke komoditas berjangka adalah emas dan IHSG. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa portofolio investasi yang optimal dalam penelitian ini hanya dapat dibangun dengan memasukkan emas dan IHSG ke dalam satu portofolio investasi, sehingga investor dapat merasakan manfaat diversifikasi. |