Anda belum login :: 04 May 2025 17:59 WIB
Detail
ArtikelPERBAIKAN EFISIENSI REPRODUKSI SAPI INDUK BRAHMAN CROSS MELALUI PERCEPATAN BERAHI POST PARTUM DAN PENERAPAN TEKNOLOGI RADIOIMMUNOASSAY (RIA)  
Oleh: Syarifuddin, Nursyam Andi ; Wahdi, Anis ; Toleng, Abd Latief ; Rahardja, Djoni Prawira
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Kalimantan Scientiae: Ilmu-ilmu Hayati vol. 27 no. 73 (Apr. 2009), page 30-49.
Topik: Efisiensi Reproduksi; Sapi Induk Brahman Cross; Berahi Post Partum; Teknologi Radiommunoassay
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: K34
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAnestrus post partum yang panjang dan kawin berulang telah diidentifikasi sebagai penyebab rendahnya efisiensi reproduksi Sapi Brahman Cross. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penyebab anestrus post partum pada sapi induk Brahman Cross ditinjau dari aspek pakan dan mengidentifikasi penyebab kegagalan kebuntingan setelah di IB ditinjau dari aspek tatalaksana reproduksi serta teknologi Radioimmunoassay (RIA) digunakan untuk mendiagnosa kelainan reproduksi pada sapi induk. Identifikasi penyebab anestrus post partum pada sapi induk Brahman Cross menggunakan 9 ekor sapi induk Brahman Cross yang mempunyai berahi post partum melebihi 90 hari yang ada di P2DTP2T Fakultas Pertanian Unlam. Pengamatan berupa tatalaksana pemberian pakan, analisis kandungan nutrisi pakan, analisis kadar glukosa darah dan konsentrasi urea plasma darah, penilaian skor kondisi induk, dan analisis kadar hormon progesteron dengan teknologi RIA. Identifikasi penyebab kegagalan kebuntingan sapi induk Brahman Cross setelah di IB menggunakan 14 ekor sapi induk Brahman Cross yang telah melahirkan dan telah di IB lebih dari dua kali (SIC> 2), namun tidak terjadi kebuntingan, 4 ekor diantaranya berasal dari P2DTP2T Faperta Unlam dan 10 ekar dari Kelampak Temak Maju Bersama, Desa Ujung Batu Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Pengamatan berupa penilaian semen beku, wawancara kepada petemak dan inseminatar tentang pelaksanaan IB, dan analisis kadar hormon progesteron dengan teknologi RIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, anestrus post partum pada sapi induk Brahman Cross ditinjau dari aspek pakan disebabkan kandungan nutrisi ransum dibawah standar kebutuhan terutama kandungan protein, kemudian kandungan mineral makro berupa P yang defisien dan rasia Ca : P tidak berimbang, serta mineral mikro yang diduga kuat defisien yaitu Co dan I juga defisien namun gejala defisien dari mineral tersebut tidak nampak. Kegagalan kebuntingan pada sapi induk Brahman Cross yang dipelihara oleh peternak, ditinjau dari aspek tetelaksana reproduksi terutama disebabkan oleh gangguan reproduksi dengan ovarium yang tidak bersiklus.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)