Kelainan Retina Pada Penderita Stroke Infark Aterotrombotik dengan Faktor Risiko Hipertensi  

Oleh:

Virnayanti, Devi ; Nurimaba, Nurdjaman ; Sovani, Iwan ; Basuki, Andi

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Neurona (Majalah Kedokteran NeuroSains Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) vol. 25 no. 01 (Oct. 2007), page 18-22.
Topik: Kelainan Retina; hipertensi; Stroke infark

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: N10.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Latar Belakang: Kelainan retina adalah tanda awal dari hipertensi kronis yang merupakan faktor risiko mayor sehingga dapat menjadi salah satu prediktor kejadian stroke. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelainan retina pada pasien stroke yang disertai faktor risiko hipertensi dengan pasien hipertensi tanpa stroke. Metode: Penelitian ini berupa studi komparatif potong lintang dengan metode kasus kontrol dilakukan periode Desember 2005 sampai Desember 2006 di Bagian Ilmu Penyakit Saraf RS Hasan Sadikin (RSHS). Foto fundus dilakukan pada kedua kelompok dan diekspertise oleh dokter spesialis mata. . Hasil: Didapat 30 subyek stroke dan 30 subyek kontrol dengan rentang usia 45-75 tahun. Derajat kelainan retina (menggunakan klasifikasi Keith Wagener-Barker) pada pasien stroke infark aterotrombotik dengan faktor risiko hipertensi yang terbanyak adalah derajat 2 (46.7%) dan derajat 3 (33.3%) dan untuk subyek hipertensi yang terbanyak adalah derajat 2 (43.4%) dan derajat 1 (33.3%). Terdapat perbedaan bermakna secara statistik derajat beratnya kerusakan retina pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan p = 0.015. Kesimpulan: Derajat kelainan retina pada pasien stroke infark aterotrombotik dengan faktor risiko hipertensi lebih berat dibandingkan dengan subyek hipertensi tanpa stroke.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali