Penelitian ini membahas tentang strategi yang dilakukan PT Bangkit Putra Perkasa dalam membiayai proyek speedy house.Penelitian ini menekankan pada strategi pembiayaan yang dilakukan dengan membuat instrumen-instrumen keuangan dan menentukan target pasar yang akan dituju oleh perusahaan, serta menentukan proyek yang layak untuk dibiayai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam (in-depth interview) kepada Direktur Utama, Wakil Direktur, Kepala Manajer, Manajer Keuangan dan Manajer Proyek PT Bangkit Putra Perkasa. Selain itu analisis data sekunder dan observasi juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan strategi pembiayaan yang dilakukan PT Bangkit Putra Perkasa dalam investasi asing proyek speedy house.Strategi pembiayaan perusahaan dalam menentukan proyek yang layak untuk dibiayai yaitu: (1) melihat dari tipe proyek seperti proyek speedy house yang merupakan proyek property, (2) dilihat dari segi ekonomi yang dilihat dari keuntungan (profit/benefit) dan non-ekonomi dilihat dari peraturan pemerintah mengenai property, dan (3) dari sisi keuangan harus terlebih dahulu mengecek sumber keuangan pihak yang bekerjasama dan memastikan bahwa pihak tersebut tidak memiliki masalah hutang piutang dan keaslian sumber dana dapat di cek kebenaranya di bank. Cara pembayaran yang digunakan dalam transaksi internasional ini adalah menggunakan L/C atau Letter of Credit dengan melibatkan bank sebagai pihak ketiga dikarenakan sistem pembayaran tersebut merupakan sistem yang memiliki risiko terkecil karena data keuangan tertulis dalam laporan yang jelas di pihak ketiga, dan penilaian terhadap keberhasilan sebuah proyek dilihat dari berbagai segi, yaitu (1) segi ekonomi sosial budaya yaitu proyek speedy house dapat diterima di kalangan masyarakat Indonesia karena bentuk rumah dari speedy house sesuai dengan kriteria dari budaya Indonesia yaitu kekeluargaan dan proyek tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar, (2) aspek pemasaran yaitu perusahaan memasarkan pada kalangan pemerintah yaitu kalangan pihak-pihak berwajib seperti kepolisian dan angkatan darat, udara maupun laut yang membutuhkan tempat tinggal sementara untuk kebutuhan penugasan walaupun kedepannya perusahaan akan memperluas pangsa pasarnya bagi kalangan umum, (3) aspek teknologi proyek tersebut menggunakan teknologi baru yaitu sistem knock down atau bongkar pasang yang dapat mempersingkat waktu pembangunan proyek, dan (4) aspek manajemenya yaitu dilihat dari segi waktu yang lebih singkat daripada pembangunan rumah pada umumnya sehingga dapat menghasilkan banyak unit. |