Anda belum login :: 07 Jun 2025 13:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
BASIS MOLEKULER INTERAKSI Salmonella typhi DENGAN MUKOSA INTESTINAL
Oleh:
Kundera, I Nengah
Jenis:
Article from Journal - ilmiah internasional
Dalam koleksi:
Berkala Kedokteran jurnal kedokteran dan kesehatan vol. 7 no. 01 (Mar. 2008)
,
page 84-105.
Topik:
interaksi
;
basis-rnolekuler
;
Salmonella typhi
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
B03.K.01
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Tahap awal yang diperlukan pada proses infeksi Salmonella typhi yaitu kontak antara baktcri dengan sel hospes. Langkah ini mungkin melibatkan interaksi antara O-antigen bakteri dan reseptor permukaan spesifik, sedangkan sebagian berinteraksi melibatkan protein outer membrane dengan sel hospes. Model kornunikasi yang dikembangkan oleh sel bakteri dengan eukariotik meliputi, polaritas antar seI, sistem hormonal (outoinducer), Epidermal growth factors (EGF) dan sekresi efektor type III Salmonella yang mampu memberikan sinyal terhadap ekspresi gen. Selanjutnya proses perlekatan bakteri pada sel hospes dikendalikan secara genetik. Gen stg operon fimbria Salmonella typhi secara spesifik bertanggungjawab pada interaksi bakteri dengan hospes. Bakteri Salmonella typhi akan memodifikasi gennya selama proses invasi, penyebaran dan kolonisasi, Piranti gen invasi bakteri Salmonella typhi yaitu, gen invA, sipB/sspB (Salmonella secreted protein) dan gen sigDE/sopB (Salmonella outer protein). Gen regulator yang berperan untuk invasi yaitu gen invF (pada sip), gen hilA-iagB dan sirA. Remodeling sitoskeleton juga merupakan bagian peristiwa invasi Salmonella yang bersifat sementara, dan secara khusus akan kembali setelah 2 - 3 jam invasi bakteri. Salmonella juga secara aktif mengambil bagian dalam proses recovery melalui pemanfaatan fungsi lain dari protein efektor type III yang disebut SptP. Protein yang ditransfer ke dalam sel hospes dalarn proses remodeling sitoskeleton oleh Salmonella yaitu, SopE/E2,SopB,SipA, SipC, dan SptP. SopE mengaktitkan RhoGTPase, mengarahkan polimerisasi aktin dan membentuk ruffling membran. Sedangkan SptP berperan menonaktifkan RhoG'I'Pase, menghambat polimerisasi aktin dan membantu menutup membran plasma setelah internalisasi bakteri. Gen operon yang telah diketahui untuk translokasi bakteri yaitu, gen sip (Salmonella invasion protein). Setelah bakteri berada dalam sel hospes akan mengalami perubahan lingkungan sehingga mungkin mempengaruhi ekspresi gen dan perubahan fenotif protein adhF-36kDa.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)