Anda belum login :: 05 Jun 2025 02:04 WIB
Detail
ArtikelSindroma DRESS pada Seorang Pasien Kusta  
Oleh: Earlia, Nanda ; Hartati, Enik Sri ; Ratnasari, Diana Tri ; Agusni, Indropo
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: BERKALA: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin vol. 21 no. 02 (Aug. 2009), page 169-174.
Topik: sindroma DRESS; kortikosteroid
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B02.K.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelLatar Belakang: Sindroma DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Sym toms) adalah suatu bentuk reaksi efek samping obat dengan gejala kemerahan pada kulit, disertai demam, pembesaran kelenjar limfe dan disertai gejala sistemik. Insidensi kelainan ini berkisar antara 1/1.000-1/10.000 individu yang terpapar. Tujuan: mengetahui manifestasi klinis sindroma dress pada penderita kusta, Kasus: Seorang laki-laki 24 tahun dengan keluhan panas badan, nyeri kepala, nyeri telan, muntah, diare, dan nyeri saat buang air kecil. Penderita didiagnosis menderita lepra sejak 2 bulan yang lalu dan diterapi MDT (Multidrug Therapy) MB (Multi-Basiler) WHO. Bercak merah disertai skuama halus ditemukan hampir diseluruh tubuh serta merah dan bengkak pada mata, Pemeriksaan laboratorium menunjukkan eosinofil yang meningkat (15 %). Secara histopatologik menunjukkan gambaran erupsi obat. Penatalaksanaan Kasus: Pasien diterapi dengan kortikosteroid sistemik dengan penurunan bertahap dan MDT MB dihentikan. Perbaikan dicapai setelah 1 bulan terapi. Kesimpulan: Berbagai obat dapat menyebabkan sindroma DRESS termasuk dapson. Hanya sedikit uji laboratorium yang dapat membantu untuk membedakan sindroma DRESS dari penyakit reaksi obat yang lain serta mengevaluasi adanya keterlibatan sistemik yang asimtomatik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)